Author: Veani Nurrida Putri

Apa itu Augmented Reality? Augmented reality atau biasa dikenal dengan sebutan AR adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya secara realtime. Augmented reality memperbolehkan pengguna melihat objek maya secara 2D atau 3D. Teknologi augmented reality ini terdengar seperti istilah masa depan, artinya tak berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Apakah fakta atau mitos? Faktanya pengembang aplikasi sedang berlomba-lomba dalam mengembangkan teknologi ini dalam berbagai sector kehidupan manusia, tak terkecuali dunia pendidikan yang digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif. Gimana sudah mulai paham? Jadi pada intinya augmented reality atau AR ini adalah teknologi yang mampu menyisipkan informasi ke dalam dunia maya dan menampilkannya ke dunia nyata dengan bantuan seperti webcam computer, kamera, bahkan alat khusus. Lalu bagaimana cara kerja Augmented Reality? Seperti yang dibahas pada pengertian, bahwa AR dapat ditampilkan di berbagai perangkat seperti handphone, alat khusus seperti kacamata, kamera, dan sebagainya. Perangkat tersebut akan berfungsi sebagai output device dengan menampilkan sebuah informasi berupa bentuk video, gambar, animasi dan model 3D. Kamera dan Sensor Kamera dan sensor digunakan untuk mengumpulkan data informasi kolaborasi dengan pengguna dan mengirimkannya untuk diproses. Kamera pada ponsel memiliki kemampuan untuk memeriksa lingkungan dan data yang diperoleh, serta mampu menemukan barang fisik dan menghasilkan objek 3D.Tentunya semua itu tidak terlepas dari komponen-komponen pendukung AR diantaranya sebagai berikut. Proyeksi Perlu kamu tahu proyeksi salah satu komponen AR. Komponen ini mengacu pada proyektor kecil. Misalnya semacam headset AR....

Kemunculan pandemik covid-19 di Indonesia membuat kaget seluruh lapirsan masyarakat. Tak terkecuali tenaga pengajar seperti dosen. Tugas-tugas mengajar yang sebelumnya berjalan normal dengan cara konvensional taap muka, tiba-tiba harus berubah dalam jaringan (daring) internet karena tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar langsung ke kampus. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pencegahan penularan covid-19 sebagaimana surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Yang menjadi persoalan adalah tak sedikit tenaga pengajar kurang menguasai dalam pemanfaatan teknologi, sehingga dengan adanya pandemi covid-19 ini membuat bingung tenaga pengajar untuk melakukan pembelajaran secara daring. Sebagaimana yang dialami oleh kampus-kampus. Bukan hanya tenaga pengajar, para mahasiswapun yang terbiasa dengan pembelajaran atau perkuliahan tatap muka mulai bingung dan resah dengan adanya pandemi covid-19 ini yang mengharuskan mereka untuk tetap berkuliah walaupun dilakukan secara daring. Tentunya hal baru ini memberikan tantangan kepada para tenaga pengajar dan mahasiswa untuk mencari solusi bagaimana cara menyampaikan dan menerima serta memahami isi materi perkuliahan yang diberikan secara online tersebut. Namun, berbeda dengan kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang bisa dikatakan sudah berpengalaman dengan kuliah jarak jauh / kuliah online / kuliah daring. Kampus PENS telah memiliki aplikasi pembelajaran jarak jauh atau online yaitu aplikasi ETHOL (Enterprise Technology Hybrid Online Learning) yang biasa digunakan oleh mahasiswa program pembelajaran perkuliahan yang dilakukan dengan jarak jauh. Tentunya, aplikasi Ethol ini...