Apapun agama, budaya, ras, dan warna kulitnya, saat lahir kita tentu punya sesuatu yang dapat menunjang diri kita sendiri, sebut saja faktor X. Misalnya punya hoki yang besar dan privilege orang tua yang berlebih. Jangan khawatir kalau kalian gak punya kedua hal tersebut karena kabar baiknya semua orang pasti punya faktor X. Kok bisa ? Bisa dong, karena faktor X itu gak hanya berasal dari luar diri sendiri. Melainkan ada juga yang berasal dari dalam diri kita.

Untuk memudahkan kalian memahami, saya akan memberikan contoh faktor X yang saya punya. Dari pendapat orang lain yang mengenal diri saya dengan baik, ternyata saya memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Awalnya saya gak percaya, tapi setelah dipikir pikir ya bener juga. Sejak duduk di bangku SMA sampai di bangku perkuliahan, saya pernah menjadi penanggung jawab kegiatan atau acara dari sebuah organisasasi dan gak jarang menjabat sebagai ketua dari suatu kepengurusan.

Kedua, orang bilang, saya memiliki kemampuan memasak yang cukup baik padahal saya sendiri jarang ke dapur. Ya mungkin saya harus memanfaatkan potensi itu untuk bisa dijadikan ide usaha setelah lulus dari kampus tercinta ini hehe.

Ketiga, saya dikenal mudah bersosialisasi. Terkadang jajan 5 menit aja, saya sudah khatam cerita hidup penjual cilok dari A – Z. Ketika merasa penasaran atau ada pertanyaan yang mengganjal di kepala, saya juga gak sungkan-sungkan untuk bertanya kepada yang bersangkutan. Sedari dulu memang saya selalu berteman dengan siapa saja dan tidak pernah tergabung dalam circle ekslusif (tidak mau bergaul dengan teman yang lain). Makannya kalau ditanya, siapa saja sahabat saya ? Saya suka bingung.

Keempat, saya sering menjadi master of ceremony (read: MC) mulai dari acara tujuh belas-an di kampung, acara keagamaan di masjid, sampai acara formal dan informal di kampus. Katanya, saya memiliki kemampuan public speaking yang bagus. Diri ini mulai berpikir, kok bisa sih orang yang ngomongnya suka belibet tapi malah bolak-balik jadi MC ? Ya mau gimana lagi, kenyataannya memang begitu.

Dari semua faktor X yang saya sebutkan tadi, saya tidak yakin dan kadang tidak percaya diri terhadap potensi yang sebesar itu. Padahal potensi itulah yang mampu membuat diri ini menjadi lebih unik dan spesial.

Seharusnya, hal yang gak boleh dilakukan adalah terlalu fokus pada kekurangan sehingga lupa kalau diri kita sebenarnya punya harta karun yang harus digali dengan harapan dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain tentunya.

Vita Kusuma, 2022

Saya harap setelah membaca tulisan ini, kalian semakin termotivasi untuk berjuang menemukan harta karun yang terpendam dalam diri kalian. Semangat wahai calon orang sukses !!