Pada artikel kali ini, saya akan menceritakan mengenai bagaimana saya mencari jati diri dan faktor x yang terdapat pada diri saya sebagai mahasiswa.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Faktor x pada umumnya merupakan faktor yang kita miliki dan memiliki diferensiasi terhadap faktor x yang dimiliki orang lain. Mengapa saya memilih diksi “Pengembaraan”?, satu dan lain hal adalah karena saya sebagai mahasiswa akan selalu merasa tersesat untuk tetap berjuang mencari jalan keluar yang terbaik dalam kehidupan dengan memanfaatkan faktor x yang terdapat pada diri saya.

Pada satu hal saya merupakan seseorang yang memiliki pemikiran liar dalam memikirkan suatu hal, terlampau liar pun menjadi satu hal yang harus saya kendalikan agar pemikiran tersebut hanya sampai dalam pikiran saya saja. Namun pada satu hal lain, saya merupakan seseorang yang cukup konservatif, sehingga sesuatu yang ada dalam diri saya merupakan buah pikir yang telah dimasak matang-matang hingga menjadi sebuah pemikiran yang solid.

Di sisi lain, saya pun merasakan bahwa saya seseorang yang memiliki ego tinggi, dan terlampau emosi dalam menanggapi hal yang tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Hal-hal tersebut sering men-“distract” kehidupan saya, dan memiliki dampak yang cukup membuat kehidupan saya berantakan. Paradoksial yang ada dalam diri saya dapat dihindari ketika semua hal dapat diselesaikan dengan pemikiran yang lebih luas dan jauh ke depan.

A problem solving person” juga sempat tercetus dalam benak beberapa teman organisasi saya, ketika kita sedang dalam masalah yang genting dan butuh pemecah masalah untuk menentukan arah kebijakan ke depannya. Namun tetap saya akui, hal ini telah dipikirkan bersama-sama dengan pertimbangan yang sangat-sangat matang sebelumnya.

The way you see people is the way you treat them, and the way you treat them is what they become“. Sebuah analogi dalam pengembaraan mencari jati diri kita sebagai distorsi dalam pembentukan karakter diri sebagai mahasiswa. Bagaimana cara kita melihat orang lain, bagaimana cara kita memperlakukan orang lain. Adalah sebuah menifestasi bagaimana perlakuan kita pada diri kita sendiri.