“Mas Ferry!”
Seperti itu biasa aku dipanggil oleh adik tingkat. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, jelas menjadikanku memiliki cukup banyak kenalan dari interaksi yang terjadi selama ini. Mulai dari sesama mahasiswa, baik seangkatan ataupun lintas angkatan, asisten lab, hingga dosen.
Interaksi membuat kita mengenal orang lain. Namun untuk mengenal diri sendiri, kita perlu berkontemplasi. Mencari ‘Faktor X’ diri sendiri merupakan hal yang cukup sulit dilakukan. Hal ini biasa terjadi karena seringnya diri sendiri tidak terlalu memikirkan apa yang sebenarnya dimiliki. Begitu pula denganku, cukup sulit menentukan apa yang sebenarnya dimiliki.
Mengutip kata Sun Tzu
“Kenali dirimu, kenali musuhmu. Seribu peperangan, seribu kemenangan”
-Sun Tzu
Dengan mengenal diri sendiri, setidaknya kita telah memenangkan setengah pertempuran. Jika hidup diibaratkan sebagai pertempuran, maka kemungkinan menang telah berkurang setengahnya tanpa kita mengetahui diri sendiri.
Dari hasil kontemplasi tersebut, dan validasi kepada beberapa teman dekat. Aku merasa, setidaknya seperti itu yang kutemukan, bahwa diriku cukup provokatif.
Provokatif: bersifat provokasi; merangsang untuk bertindak; bersifat menghasut.
-KBBI
Berdasar arti KBBI, aku merasa bahwa diriku setidaknya berada pada arti kedua, terkadang juga ketiga. Cukup sering aku ‘mengompori’ kawan untuk melakukan atau mengajak sesuatu. Yang dapat kupastikan, lebih banyak pada sisi baik tentunya, hehe. Seperti misal, mengajak kawan untuk berlibur bersama pada akhir semester ketiga. Atau membuka ruang diskusi untuk diskusi bersama atau membantu kawan yang lain.
Selain itu, aku juga merasa manipulatif, dalam hal yang cukup positif juga tentunya. Merunut pada KBBI, setidaknya ada dua makna yang cocok pada bagian ini.
Manipulasi: tindakan untuk mengerjakan sesuatu dengan tangan atau alat-alat mekanis secara terampil; upaya kelompok atau perseorangan untuk memengaruhi perilaku, sikap, dan pendapat orang lain tanpa orang itu menyadarinya.
-KBBI
Sebagai seorang lulusan STM, arti pertama menurut KBBI sangat melekat pada diriku. Bisalah disamakan dengan MacGyver seperti serial TV lawas itu. Pada makna kedua, hal itu juga terkadang ku lakukan. Ya setidaknya untuk memengaruhi hasil keputusan dan lain sebagainya. Terkadang hal-hal seperti itu memang perlu, kan!?
Selain itu, ada dua hal yang paling ku sadari. Suka mencoba berbagai kuliner dan travelling. Setidaknya sampai saat ini, aku telah mengunjungi rumah 19 kawan kelasku dari berbagai daerah. Travelling sekaligus menambah relasi. Tak lupa mencoba beberapa kuliner khas disana pastinya. Seperti Campor, Kelang, dan Es Sudi Mampir saat di Pamekasan. Kupat Tahu saat di Bandung. Legen saat di Tuban. Atau Pentol GKB saat di Gresik.
Ya setidaknya ada beberapa hal yang ku kenali dari diri sendiri. Meskipun belum sepenuhnya kenal, setidaknya ada bekal untuk perang melawan kehidupan setelah lulus dari perkuliahan nanti. Ah! Sebagai penutup, ada satu kutipan lagi tentang mengenal diri yang pantas untuk direnungkan kita semua
Man ‘arofa nafsahu, faqod ‘arofa robbahu
Barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal tuhannya
Recent Comments