Apa yang kalian tahu tentang Gunung Buthak?
Awalnya, saya asing dengan keberadaan Gunung Buthak yang berada di Jawa Timur. Berbicara soal gunung-gunung yang berada di Jawa Timur, nama-nama yang tidak asing selalu Semeru, Bromo, Penanggungan, Welirang, dan Arjuna. Sedikit yang tahu bahwa ada sebuah gunung bernama Gunung Buthak yang juga memiliki pesona yang menarik nan indah. Namun, namanya tidak sepopuler gunung-gunung yang lainnya, bahkan Gunung Pandermanpun lebih dikenal dibanding dengan nama Gunung Buthak, padahal berdampingan.
2.868 Mdpl merupakan ketinggian dari Gunung Buthak yang setara dengan 9. 409 kaki. Gunung Buthak terletak di perbatasan antara Blitar dan Malang, Jawa Timur. Di via Panderman, pos perijinan Gunung Butak dan Gunung Panderman disediakan oleh pos yang sama yakni dipos 1 atau basecamp. Untuk memulai pendakian, dibasecamp tersebut dipersilahkan untuk mengurus biaya registrasi terlebih dahulu dengan dikenakan biaya sejumlah Rp. 10.000,- per orang. Gunung Buthak dan Gunung panderman bersebalahan, pada jalur tersebut jika kita mengarah kekiri maka kita akan ke Gunung Panderman dan jalan yang ditempuh langsung menanjak. Jika, kita ke kanan maka kita akan mengarah ke Gunung Buthak.
Gunung Buthak memang tidak sepopuler gunung-gunung yang lain. Oleh karenanya, jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini dan gunung pun terasa begitu alami. Namun, di pos perijinan kami diberi petunjuk atau peta yang telah disediakan untuk menuju pos 1 ke pos yang lainnya hingga menuju pos terakhir yakni di pos 4 atau biasa disebut dengan nama Sabana. Perjalanan menyusuri Gunung Buthak normalnya memakan waktu 6-8 jam, termasuk perjalanan yang panjang dengan trek-trek yang mengacu adrenalin dan dikelilingi oleh jurang yang curam.
Perjalanan di Gunung Buthak memiliki beberapa jalan yang bercabang. Medan yang ditempuh sangatlah curam, Saya bersama-sama teman saya dari pos 1 perjalanan dilanjutkan dengan trek tanah berpasir yang sudah lumayan menanjak. Namun, lama-kelamaan tanjakan dengan trek berpasir ini akan terus menanjak dan kaki-kaki kita akan terasa berat berjalan dikarenakan tenggelam oleh tumpukan pasir, dan di inilah yang disebut dengan Tanjakan PHP. Akan tetapi jangan khawatir karena ada jalur alternatif lain yang tidak melewati tanjakan PHP, yaitu setelah pos satu ambil jalur yang sebelah kanan. Jalur ini akan bertemu kembali tepat di atas tanjakan PHP. Setelah melewati tanjakan PHP perjalanan dilanjutkan dengan menikmati vegetasi yang sudah mulai terbuka dan menanjak sedikit demi sedikit.
Potret peristirahatan, meski lelah medan perjalanan yang ditempuh sangat memanjakan mata.
Padang Sabana Gunung Buthak
Setelah melewati medan yang datar, naik, turun serta menanjak melalui pos 1 hingga ke pos 3 maka sampailah kita di pos 4 atau yang biasa disebut dengan Sabana Gunung Buthak. Sabana ini memang cukup luas dan di sini pula terdapat sumber mata air dan juga kolam air kecil, tidak perlu ditanya lagi sumber mata airnya sangat segar, air yang berasal dari mata air asli dari Gunung Buthak tersebut. Di sabana ini biasanya para pendaki beristirahat terlebih dahulu sebelum akhirnya ke puncak Gunung Buthak yang berketinggian 2868 Mdpl.
Pesona keindahan di Puncak 2.868 Mdpl
Dari Sabana Gunung Buthak ini untuk sampai menuju puncaknya kita bisa langsung mengikuti jalur setapak yang sudah tersedia dan terlihat jelas. Puncaknya pun dari Sabana sudah terlihat dengan ditandai dengan berkibarnya bendera merah putih. Setelah kurang lebih 1 jam berjalan dengan menanjak maka sampailah kita dipuncak Gunung Butak yang berketinggian 2868 Mdpl. Saya dan teman-teman memulai perjalanan menuju puncak dimulai dari pukul 03.30 dengan suhu 15 derajat waktu itu. Alhasil kita sampai sebelum matahari terbit dan kita menyaksikan betapa indahnya pesona di puncak 2868 Mdpl kala itu, sungguh MashaAllah ciptaan dan kebesaran Allah swt.
Dari puncak Gunung Buthak ini kita akan dapat melihat pemandangan Gunung Panderman, Welirang, Arjuna, dan Semeru. Tertarik datang ke Gunung Buthak? Yukk siapkan jadwalmu, mari kita mendaki!
Recent Comments