FOTOGRAFI
Bertemu
Setelah melakukan perjalanan menggunakan kereta akhirnya saya sampai di Kota Semarang. Saya pun berjalan menuju pintu keluar statiun kereta sambil melihat handphone, lalu tiba-tiba seseorang muncul menghampiri dan mengagetkan saya, ya dia sahabat saya . Kami pun saling berpelukan karena saking senangnya bisa bertemu kembali.
Sahabat saya menggandeng tangan saya menuju tempat parkir, selama berjalan menuju tempat parkir dia merekomendasikan tempat-tempat yang bagus di Kota Semarang. Dan saya pun tersenyum, sambil menjawab “ apa saja yang penting aku bisa dapet object foto “
Dengan motor scoopynya berwarna pink sahabat saya menggonceng saya untuk berkeliling Semarang menuju tempat makan favoritnya. Kami pun makan sambil bercerita tentang banyak hal. Setelah makan kami berdua menuju tempat pertama yaitu Lawang Sewu.
Sesampainya di Lawang Sewu, kami membayar tiket masuk sebesar 10.000/orang. Saat memasuk gedung utama Lawang Sewu akan terlihat bangunan unik dengan arsitektur Belanda yang memiliki tiga lantai lengkap dengan dua sayap bangunan yang melebar ke bagian kanan dan kiri dengan pintu dan jendela berukuran besar dan tentu saja sesuai namanya bangunan ini memiliki banyak pintu.
Didalam Bangunan Lawang Sewu terdapat sesuatu yang sangat unik yang menurut saya merupakan icon dari bangunan ini. Sesuatu yang unik dan berbeda dari benda-benda yang ada di dalam Lawang Sewu yaitu pada lukisan kaca patri yang berukuran besar yang terdapat di dinding Lawang Sewu. Lukisan kaca patri ini jika terkena sinar maka simbol-simbol dan warna pada lukisan kaca patri itu akan terlihat dan itu sangat indah. Lukisan kaca patri ini ternyata memiliki makna cerita dari bangunan itu sendiri.
Kaca patri ini dibuat oleh seniman bernama Johannes Louresa Schouten, yang terdiri dari empat bagian. Masing-masing bagiannya memiliki makna sendiri yang dibagi menjadi bagian kiri, kanan, tengah atas dan tengah bawah
Kaca patri bagian kiri terdapat gambar dedaunan yang menggambarkan kemakmuran tanah di pulau Jawa beserta keindahan alamnya, lukisan yang terdapat di kaca patri bagian kanan menggambarkan keadaan kota Semarang dan Batavia (yang kini menjadi Jakarta) pada saat itu, lukisan kaca patri pada bagian tengah atas memiliki makna sebagai gambaran kota Semarang dan Batavia sebagai pintu maritim menuju pulau Jawa. Dan pada lukisan kaca patri di bagian tengah bawah terdapat lukisan dua orang Wanitayaitu Dewi Fortuna dan Dewi Venus yang menggambarkan bahwa Belanda selalu diberkahi keberuntungan dan diberikaan kejayaan selama berada di bumi Nusantara.
Setelah melihat dan memfoto lukisan kaca patri saya dan sahabat saya menuju ruangan yang berisi koleksi – koleksi dan foto-foto perkeretaapian zaman dulu. Disana kita bisa melihat koleksi Alkmaar, mesin Edmonson, Mesin Hitung, Mesin Tik, Replika Lokomotif Uap, Surat Berharga dan lain-lain. Serta kita juga bisa melihat proses pembangunan Lawang Sewu dari zaman dulu hingga menjadi saeperti saat ini melalui video atau foto.
Setelah melihat melihat dan memfoto isi dari Bangunan Lawang Sewu saya dan sahabat saya duduk sejenak untuk untuk meluruskan kaki karena capek berjalan sambil melihat-lihat hasil foto yang kami ambil. Kami pun saling menunjukkan hasil foto masing-masing sambil tertawa karena foto yang kita ambil hampir sumua objectnya sama.
Setelah merasa capek sedikit hilang saya dan sahabat saya menuju pintu keluar untuk pulang, tentu saja saya pulang ke kos-kosan sahabat saya.
Hari itu merupakan hari yang melelahkan tapi menyenangkan buat saya. Karena saya bisa berjalan, bercerita, tertawa dan bisa mendapatkan banyak foto yang bagus bersama orang yang saya rindukan.
Recent Comments