Apakah kalian masih asing dengan istilah kecepatan rana? Atau mungkin dalam mendalami fotografi, kalian sudah menggunakan kecepatan rana tersebut? Kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai kecepatan rana (shutter speed) utamanya dalam hal high sutter speed.

Kecepatan rana merupakan istilah dalam fotografi yang merujuk kepada rentang waktu Rana (shutter) terbuka ketika sedang memotret. Rana (shutter) adalah jendela penutup di depan sensor perekam kamera yang bekerja dengan prinsip membuka dan menutup.

Sebelum kita beralih ke high sutter speed kita akan melihat foto dari contoh di bawah, kita bisa mengetahui bahwa panjang shutter speed sangat mempengaruhi impresi foto. Air terjun tampak dinamis apabila ditangkap pada shutter speed cepat (foto contoh di bawah diambil pada 1/400 det.), sementara motion blur yang terjadi pada shutter speed lambat menciptakan suasana damai (foto contoh di bawah diambil pada 0,5 det.).

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Pada 1/400 det.
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Pada 0,5 det
sumber :
https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-4-understanding-shutter-speed

High speed merupakan shutter dengan kecepatan yang tinggi. Biasanya speed ini digunakan untuk objek bergerak dengan kecepatan yang tinggi juga, sehingga untuk tetap mendapatkan hasil gambar dengan objek yan tajam kalian juga harus menyesuaikan shutter speed yang kalian gunakan. Hasil yang didapat dari foto slow speed ini, gambar objek tajam sedangkan bidang lainnya atau background akan blur.

Semakin cepat objek bergerak, semakin cepat juga shutter speed yang kalian gunakan. High speed digunakan untuk memotret dengan tujuan untuk membekukan objek bidikan, misalnya orang yang berjalan atau kendaraan yang berjalan. Jika kalian ingin mendapatkan objek bergerak dengan kecepatan yang tinggi, namun menggunakan shutter yang lambat, maka hasil gambar kalian juga akan blur karena kurang cepatnya speed.

Tujuan dari high speed photography adalah memotret benda yang bergerak cepat dan hanya dapat dilihat oleh kasat mata. Untuk mempelajari fotografi ini, Sobat harus bisa memotret peristiwa dengan mengikuti urutan yang dapat diprediksi. Atau Sobat harus dapat mendeteksi trigger, menunggu event lalu shoot.

Pilihan speed yang baik untuk membekukan objek yang bergerak adalah 1/500 atau 1/1000. Namun semua itu tergantung dari kecepatan objek yang bergerak. Untuk objek manusia berjalan, shutter 1/125 cukup untuk membekukan objek dan membuat bidang utama fokus. Berbeda dengan kendaraan, dimana kendaraan melaju lebih cepat dari manusia, maka shutter yang dibutuhkan juga akan semakin tinggi, misalnya 1/500.

Semakin cepat kecepatan yang kita pakai, maka efek freezing-nya semakin kuat (membekukan gerakan). Semakin lambat kecepatannya, efek dinamisnya yang akan muncul.

Tetapi perlu diingat ketika memilih menggunakan Mode Manual Anda harus menentukan nilai pada masing-masing elemen Segitiga Exposure secara tepat. karena pada dasarnya element Segitiga Exposure (Shutter Speed, Aperture dan ISO) saling berkaitan.

Thania Wahyu Anandita/5120500015/1 MMB A