Slow Speed merupakan salah satu teknik memotret dengan menggunakan shutter speed yang rendah. Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga seper tiga puluh detik (1/30s). Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek background minim cahaya. Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod sehingga gambar tidak shake / goyang. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju. Atau juga digunakan untuk menghasilkan sebuah laser / trail light dimalam hari.
Berikut adalah peralatan dan gadget yang dibutuhkan ataupun membantu dalam proses teknik ini:
- Kamera digital SLR yang bisa mengatur speed/kecepatan sesuai keinginan fotografer. Untuk masuk ke dalam kategori “slow speed”, biasanya shutter harus terbuka setidaknya selama 1 detik.
- Tripod Inilah peralatan terpenting dalam teknik foto ini. Sekarang ini, ada begitu banyak ragam dan bentuk tripod yang bisa didapatkan di toko2 kamera, dan harganya pun beragam. Tentunya, kita ingin menggunakan sebuah tripod yang kuat, kokoh dan stabil untuk dapat meletakkan kamera kita. Sebuah tripod yang baik adalah yang tidak terlalu berat agar mudah untuk dibawa ke mana2, namun tetap kokoh agar tidak gampang “shake”.
- Filter ND (Neutral Desity Filter) merupakan filter pada kamera yang berfungsi untuk mengurangi cahaya yang masuk ke lensa, sehingga gambar akan menjadi lebih gelap. Sistem kerjanya seperti pada film pada kaca mobil atau lensa gelap pada kacamata outdoor. Pada long exposure, ND filter ini biasa digunakan pada pemotretan outdoor, karena biasanya pada pemotretan outdoor setting tergelap pada ISO dan diafragma (ISO terrendah, bukaan tersempit) masih menghasilkan gambar yang over exposure akibat dari penggunaan shutter speed yang rendah. Oleh karena itu, digunakanlah filter ini untuk mengatasi hal tersebut.
Setelah ketiga alat di atas sudah tersedia. Maka selanjutnya kalian perlu menyeting segitiga exposure untuk membuat foto tapak lebih indah.
- Shutter Speed. Atur kecepatan shutter speed pada kamera hingga mendapatkan efek lembut atau blur pada benda bergerak di belakang objek foto potrait kalian. Bisa jadi 1/30 ke bawah.
- Diafragma. Karena shutter speed yang lambat, otomatis akan menangkap banyak cahaya, sehingga kalian harus memperkecil bukaan aperture atau diafragma. Biasanya setting F di atas 8 sampaai F22. Di sesuaikan dengan kondisi.
- ISO. Gunakan ISO terendah, misalkan ISO 100. Untuk mendapatkan segitiga exposure yang sempurna.
Cara pengambilan gambar
Cari sudut pengambilan gambar yang baik, misalnya tidak terlalu gelap dan tidak terkena langsung cahaya(tidak disorot lampu2 motor/mobil yang lewat) karena akan membuat foto anda terkesan Over expose.
Adapun contoh-contoh foto Slow Speed seperti di bawah ini.
Itulah beberapa penjelasan tentang fotografi slow speed, semoga dengan adanya sedikit ulasan ini bisa mempermudah kalian dalam memahami tentang berbagai teknik yang ada pada fotografi yang bisa membuat kalian semakin bagus dalam mengambil foto.
Recent Comments