Shutter speed adalah lamanya waktu shutter terbuka yang membiarkan cahaya masuk ke sensor kamera. Saat kita menggunakan long shutter speed yang juga disebut dengan “Slow shutter speed” yang akhirnya kita akan mendapatkan hasil foto dengan jangka waktu yang lama dan akan menghasilkan buram pada objek yang bergerak. Jika shutter speed yang kita gunakan short shutter speed yang juga disebut “High shutter speed” yang akhirnya akan mendapatkan hasil foto dengan jangka waktu yang singkat dan akan menghasilkan foto yang tajam dan jelas meskipun objek gambar tersebut sedang bergerak.

Dalam fotografi terdapat tiga pengaturan penting salah satunya yaitu Shutter Speed. Shutter speed merupakan lamanya waktu shutter atau sensor pada kamera terbuka untuk melihat subjek yang akan difoto. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin cepat shutter speed, maka sensor kamera akan terbuka semakin cepat, dan jumlah cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya semakin lambat shutter speed, sensor kamera terbuka semakin lama dan jumlah cahaya yang masuk semakin banyak. 

Karena sebelumnya saya telah menjelaskan tentang teknik High shutter speed kali ini saya akan menjelaskan tentang teknik Slow shutter speed.

Slow shutter speed merupakan teknik pengambilan gambar dengan kurun waktu yang lambat. Biasanya teknik ini menggunakan angka mulai dari 2 detik hingga 1/30 detik. Slow shutter speed ini biasanya digunakan ketika kondisi pencahayaan yang minim. Namun ketika kita menggunakan teknik slow shutter speed ini sangat rentan dengan hasil yang blur bila digunakan pada objek yang bergerak,tetapi banyak fotografer yang berani menggunakan teknik slow shutter speed pada objek yang bergerak. Karena hasil yang dihasilkan terlihat sangat menarik contohnya seperti light painting yang digunakan untuk foto sebuah cahaya yang digerakan yang nantinya akan terlihat seperti sebuah bentuk dan panning yang digunakan untuk membidik sungai atau sebuah kendaraan yang sedang bergerak.

Teknik mengambil foto slow shutter speed yang pasti kita membutuhkan sebuah tripod dan sebuah kamera. Ketika kita telah menyiapkan kedua alat tersebut kita juga harus menetapkan berapa panjang shutter speed yang akan kita gunakan untuk mendapatkan hasil shutter speed yang diinginkan. Kita juga dapat merubah-rubah segitiga exposure supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Namun karena kita menggunakan objek yang bergerak akan mempersulit kita dalam penangkapan objek oleh karena itu kita harus menggunakan sebuah tripod.

Kelebihan dalam menggunakan teknik ini yaitu ketika kita mengambil foto di area yang minim cahaya akan tetap terlihat terang karena kamera menangkap cahayanya lebih lama. Kekurangan dari teknik slow shutter speed sendiri adalah kemungkinan adanya blur. Blur disini berbeda dengan blur yang dihasilkan ketika menggunakan diafragma kecil pada lensa, tetapi yang dimaksud adalah “Motion Blur” yaitu blur yang dihasilkan karena adanya sebuah pergerakan baik dari objeknya maupun dari pergerakan kameranya.

Berikut contoh dari Slow shutter speed photography.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
https://www.pexels.com/photo/photo-of-man-riding-red-motor-scooter-2549355/
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
https://id.pinterest.com/pin/332210910015927679/
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
https://id.pinterest.com/pin/14003448820230492/
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
https://id.pinterest.com/pin/123708320993187733/