Dikutip dari KBBI, arti kata pola merupakan gambar yang dipakai untuk contoh batik; bentuk struktur yang tetap; model; sistem. Dalam fotografi, komposisi pola merupakan salah satu komposisi yang sering digunakan yang bisa didapatkan dari perulangan bentuk, suatu objek atau benda, garis, maupun warna. Tidak hanya itu pola perulangan yang tidak teratur juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan foto yang menarik.


  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Mengapa pola tampak menarik untuk difoto?

Pertanyaan ini pasti menjadi tanda tanya besar dibenak kita. Pada dasarnya, mata manusia itu sangat peka dan suka keteraturan dan keseragaman. Oleh karena itu, setiap foto yang teratur dan seragam sehingga membentuk ritme akan menarik perhatian mata, kemudian mata akan menganalisa pola yang terbentuk di foto itu.

Pola dapat ditemukan dimanapun baik pola alami maupun pola buatan. Pola alami bisa kita temukan seperti serat pada daun pisang atau dedaunan lainnya, bebatuan, irisan bawang merah, kulit hewan dan bahkan bisa kita temukan pada hamparan sawah yang luas. Untuk pola buatan bisa kita temukan seperti pada batu-bata yang disusun, gedung-gedung berjejer, paving, bahkan ada pada lantai maupun langit-langit rumah kita.

Menarik atau tidaknya foto dengan komposisi pola sangatlah subjektif. Semua itu tergantung dari kejelian mata fotografer dalam merasakan respon visual yang baik serta tingkat kreativitas yang dimiliki. Dengan adanya beberapa objek dengan jumlah banyak yang ada disekitar kita, bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu foto yang menarik apabila kita bisa mengatur objek tersebut.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Cara penempatan dari objek juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Salah satunya dengan cara memenuhi seluruh frame dengan pola sehingga tidak terlihat objek lain yang mengganggu. Seperti contoh pada foto batu-bata yang disusun ini, dengan memenuhi seluruh frame dengan pola sehingga tidak terlihat objek lain yang ada sehingga kesan yang ditimbulkan hanyalah tumpukan batu-bata merah yang tersusun rapi.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Sudut pengambilan juga berpengaruh dalam komposisi ini. Seperti contohnya pola pada bantal sofa yang disusun ini, apabila sudut pengambilan dilakukan dari depan, tidak akan menimbulkan kesan ritme yang berulang dikarenakan pola yang tidak teratur yang ada pada pola bantal. Dengan menyusunnya secara berjejer dan mengambil pada sudut samping bisa menimbulkan kesan pola yang berulang yang menarik.

Jenis lensa yang digunakan juga merupakan hal yang mempengaruhi dalam komposisi pola. Perulangan yang muncul misalkan pada irisan bawang merah tentunya akan terlihat biasa saja disaat memotretnya menggunakan lensa kit/ lensa bawaan dari kamera. Namun, saat kita menggunakan lensa makro atau bisa juga dengan mode makro dengan pengambilan jarak yang sangat dekat akan menjadikan foto lebih hidup, kuat dan dramatis dengan menonjolkan detail-detail yang ada pada irisan bawang merah.

Lalu, apa selanjutnya? Keteraturan dan keseragaman yang ada disekitar harus bisa kita manfaatkan. Dengan sering berlatih dan berlatih, dari mengamati foto kemudian menjadikan sebagai referensi dan memotret apapun yang ada mulai dari disekitar. Jangan takut untuk mencoba, karena dengan mencoba kita akan menjadi satu langkah didepan daripada hanya niat untuk mencoba. Semakin banyak kita mencoba atau “banyak jam terbang” maka kemampuan dalam melihat pola akan meningkat dan seiring berjalannya waktu kualitas foto yang kita hasilkan akan meningkat. Ada beberapa inspirasi yang bisa kita coba seperti, tumpukan gulungan benang, tangga yang ada dirumah, gorden rumah, pagar depan rumah, keset rotan rumah, jejeran paku, tali semrawut, antrian panjang, dan beberapa bahan/alat perabot lain yang bisa kita susun membentuk suatu pola. (irf)