Dalam fotografi, banyak sekali teknik yang digunakan pada saat memotret salah satunya adalah Low Key. Istilah “Low Key” secara etimologis, masih terus ditelusuri. Namun beberapa sumber mengungkap bahwa istilah ini sempat muncul antara tahun 1890 -1895. Awalnya Low Key ini diambil dari istilah musik. “Low Key” dimaknai sebagai suatu nada – tone yang tenang dan mendalam dengan kesan misterius.
Fotografi Low Key muncul disaat ada seni lukis mempertemukan antara komposisi gelap – terang yang tajam untuk menghasilkan suatu efek tertentu pada dasarnya sudah muncul bahkan sejak zaman Yunani Kuno. Pada masa itu, Apollodorus menggunakan teknik ‘Skiagraphia’ atau “Shadow Painting” untuk menciptakan efek tiga dimensional. Teknik itu kemudian digunakan juga oleh Leonardo Da Vinci yang terlihat pada karya “Virgin of the Rocks” (1438-1468). Di mana teknik itu ia gunakan untuk mencapai suatu bentuk kedalaman obyek. Teknik gelap-terang yang tajam ini kemudian lebih banyak digunakan di masa-masa Mannerisme dan Baroque.
Seiring dengan naiknya popularitas Modernism Photography, Low Key ketika itu menjadi teknik yang cukup populer di kalangan para fotografer. Karena ketertarikan publik yang bergerak ke arah gaya gambar dengan kontras yang tajam. Low Key yang hanya sekedar teknik pun, menjelma menjadi suatu gaya fotografi. Edward Steichen, Edward Weston dan Imogen Cunningham adalah sederet nama-nama yang dikenal dengan gaya Low Key tersebut.
Di Fotografi, ‘Low Key’ adalah teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan tone-tone yang gelap, bahkan cenderung ke arah hitam untuk menghasilkan nuansa yang dramatis. Teknik ini menuntut seorang fotografer untuk menggunakan cahaya dengan sangat selektif. Di mana cahaya hanya menerangi bagian tertentu saja pada obyek. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kontras dengan menampilkan garis-garis bayangan yang tajam dan keras. Perhatian khusus diberikan pada bentuk dan lengkungan si subjek – seringkali ditekankan pada highlight – untuk membuat gambar terlihat menarik dan memukau. Foto low key seringkali memiliki tingkat kontras yang tinggi.
Untuk membuat karya fotografi Low Key, biasanya proses pemotretan dilakukan di sebuah ruangan gelap dengan hanya memanfaatkan satu atau dua sumber cahaya yang terarah. Cahaya dapat bersifat natural ataupun artifisial – buatan. Teknik ini juga dapat dilakukan di luar ruangan – outdoor, dan umumnya dilakukan pada malam hari.
Berikut hasil memotret menggunakan teknik Low Key:
Dengan gaya Fotografi Low Key, sebuah karya foto akan menampilkan suatu kontras yang tajam antara gelap dan terang. Sekilas akan tampak suatu komposisi klasik yang terkesan gelap dan suram. Tapi jangan salah, dominasi area gelap dan penggunaan cahaya yang efisien dan efektif justru akan menampilkan nuansa khas pada foto yang dihasilkan. Nuansa yang enigmatik, mistis, misterius, dramatis, sekaligus elegan dan megah.
Terima Kasih.
Recent Comments