Sekolah dasar adalah tempat pertama dalam pengenalan dunia yang lebih luas. karena itu pendidik diharuskan untuk membuat kondisi belajar yang interaktif dan membangun rasa ingin tahu, membentuk interaksi aktif, dan mampu menumbuhkan antusiasme dalam perserta didik. Dengan metode yang tepat, kondisi pembelajaran tersebut dapat dicapai. Teaching students in a pleasant and successful way more and more requires the inclusion of interactive elements in the mix of didactic elements [1].

Salah satu metode pembelajaran yang dapat di gunakan adalah dengan mengimplementasikan board game untuk menjadi platform dari permainan yang membawa materi pembelajaran kedalam proses proses permainan. Mengingat teknologi digital dan koneksi yang semakin luas. Banyak sekali impuls yang menyebabkan hilangnya fokus peserta didik pada materi pembelajaran karena proses yang dinilai kaku dan sekedar menghafal. The search for creative ways to enhance the teaching and learning of science subjects, combined with the growing popularity of games, has led to increased study of Game-Based Learning (GBL) in the classroom. The use of games in the classroom has steadily increased as researchers and educators alike become more convinced of their high potential to facilitate the learning of science subjects (Morris et al., 2013) and promote positive changes in the school curriculum (Barton et al., 2018; Smith & Munro, 2009). This methodology has also been shown to promote social development (Berland & Lee, 2012) and foster teamwork skills (Azizan et al., 2018) [2].

Dengan mengimplementasikan gamifikasi pada materi pembelajaran, akan terbentuk interaksi antara pemain dan pengajar sehingga materi dapat di simulasikan dan menjadi pendorong untuk proses pembelajaran yang lebih efektif tanpa meninggalkan unsur kesenangan.Pengimplementasian board game dalam proses pembelajaran juga mempermudah peserta didik untuk memahami konsep dengan detail, namun tetap dalam porsi yang cukup untuk tingkat pendidikan sekolah dasar. Ellington et al. (1981) noted that educational games have favorable characteristics for use in science education. One of the main ways to use games in science is to reinforce basic facts and principles [3].

Salah satu bentuk permainan yang digunakan adalah card-based game dan puzzle. Dimana peserta didik akan dihadapkan langsung dengan test setelah mendapatkan materi secara singkat. Lalu perserta didik akan mendiskusikan tentang materi yang diajarkan bersamaan dengan permainan berjalan, selama proses diskusi berjalan pengajar di tuntut untuk hadir dalam diskusi ketika pertanyaan/keraguan muncul sehingga peserta didik tidak kehilanghan momentum saat belajar.

Pada model game ini didesain untuk menyerap materi dengan efektif dan cost-efficient, sehingga tidak memberatkan dari pengajar dan mampu digunakan berulang kali. Penerapan teknologi AR juga dapat di sisipkan kedalam kartu namun sebisa mungkin board game ini dapat digunakan baik dalam lingkungan pembelajaran langsung, maupun semi-digital dengan mengimplementasikan aplikasi pendukung.

[1] Bahar Taspinar, Werner Schmidt, Heidi Schuhbauer, “Gamification in education: a board game approach to knowledge acquisition”, “Procedia Computer Science”, vol. 99, p. 101 – 116, October 2016.

[2] Adriana Cardinot, and Jessamyn A. Fairfield, “Game-Based Learning to Engage Students With Physics and Astronomy Using a Board Game”, “International Journal of Game-Based Learning (IJGBL)”, vol. 9, no. 1, p. 42-43, March 2019

[3] Arnel F. Gutierrez, “Development and Effectiveness of an Educational Card Game as Supplementary Material in Understanding Selected Topics in Biology”, “CBE – Life Sciences Education”,  vol. 13, no. 1, p. 76-82 , October 2013.