Pada zaman globalisasi saat ini, teknologi semakin hari semakin canggih. Tidak banyak permainan digital bermunculan di berbagai platform yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya. Hingga detik ini, masyarakat sangat tidak jauh dari platform digital smartphone dan PC. Hal ini menguntungkan bagi pekerja dalam bidang digital seperti game developer. Tidak sedikit permainan – permainan digital yang telah dibuat sehingga menyebabkan permainan papan ditinggalkan. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan bahwa permainan papan juga bermanfaat dalam perkembangan teknologi.
Secara teori kecerdasan interpersonal dapat ditingkatkan dengan bermain. Montessori (dalam Lillard, 2013) menyatakan bahwa bermain adalah cara bagaimana anak berinteraksi, menemukan minat mereka, dan mendapatkan serta menumbuhkan kognitif, motorik dan kemampuan sosial emosi. Jenis permainan yang digunakan akan berpengaruh terhadap hasil yang diharapkan. Permainan papan yang bertema kooperatif dapat melatih pemahaman serta komunikasi sosial anak, dimana anak akan diminta bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam permainan. Selain itu di balik tujuan memenangkan permainan, tiap pemain secara tidak sadar juga melakukan komunikasi intens dengan pemain lain selama permainan berlangsung, baik dengan tujuan melakukan tipu daya, bercanda, negosiasi, maupun membahas aturan yang ada (Wisana, 2011).
Menurut Ismail ( dalam Pujirahayu, 2006:105) permainan tradisional merupakan jenis permainan yang mengandung nilai-nilai budaya yang hakikatnya adalah warisan leluhur. Permainan tradisional biasanya dimainkan oleh anak-anak di Indonesia. Hampir di seluruh wilayah Indonesia memiliki permainan tradisional yang beraneka ragam, memiliki kekhasan tersendiri tentunya sesuai dengan letak geografis, lingkungan, dan kebiasaan tiap daerah. Permainan tradisional tidak hanya berbentuk permainan yang bersifat aktif, tetapi segala kebiasaan yang bersifat menyenangkan dan biasa dilakukan oleh anak-anak pada tempo dulu baik berbentuk nyanyian dan lelucon juga dapat dikatakan sebagai permainan tradisional yang terpenting memiliki sejarah dan dapat diturunkan kepada beberapa generasi, Hasanah ( 2017: 34). Sedangkan menurut Dictionnaire Reverso , permainan tradisional atau
permainan rakyat disebut Jeu Populaire. Definisi-definisi tersebut didukung oleh Bishop dan Curtis ( dalam Hidayat,2013:16) yang mengklasifikasikan tradisi-tradisi bermain menjadi tiga kelompok, yaitu permainan yang memiliki syarat bermuatan verbal, permainan yang memiliki syarat bermuatan imajinatif, dan permainan yang bermuatan fisik. Dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional merupakan permainan rakyat yang bersifat menyenangkan baik yang bersifat muatan verbal, imajinatif, dan muatan fisik, yang telah diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Daftar Pustaka
[1] D. Triastuti, S. Akbar, dan E. B. Irawan, “Pengembangan Permainan Papan Panjat Pinang”, 2017.
[2] Fadli, “Pengembangan Papan Permainan (Boardgame) Tradisional Engklek Sebagai Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis Kelas X”, 2018.
[3] H. Prasetya, “Permainan Papan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Pada Anak”, 2019.
[4] T. Setiawati, O. K. Pranata, dan M. Halimah, “Pengembangan Media Permainan Papan Pada Pembelajaran IPS Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”, 2019.
[5] Y. Himmamie, S. Adi, dan S. P. Ratih, “Pengembangan Permainan Papan (Board Game) Edukatif Sebagai Media Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Usia Sekolah”, 2019.
Recent Comments