Bali, terkenal dengan keindahan alamnya yang selalu memanjakan mata. Pulau ini selalu menjadi tempat wisata atau tempat peristirahatan mayoritas masyarakat dari dalam negeri maupun luar negeri. Tidak heran apabila pulau ini di ‘cap’ sebagai salah satu pulau terbaik di dunia.
Bulan Juni, 2019, akhirnya saya kembali mengunjungi Pulau Bali ini setelah delapan tahun berlalu. Banyak sekali perkembangan dan pembaharuan yang terjadi, tentu saja keindahannya meningkat. Saya senang dan bersyukur sekali masih dapat diberi kesempatan untuk menikmati keindahan Bali untuk yang kedua kalinya.
Selama empat hari saya mencoba untuk memanfaatkan segala suasana dan moment bersama keluarga. Pada saat itu, saya pergi ke Bali dalam keadaan liburan sekolah. Jadi, keadaan disana pasti ramai akan pengunjung. Hal tersebut sedikit mengganggu namun apa boleh buat, namanya juga liburan. Hal seperti itu sudah lumrah terjadi di setiap tahunnya.
Saya berlibur dengan keluarga saya, berangkat menggunakan mobil pribadi. Total waktu perjalanan yang dibutuhkan adalah kurang lebih sekitar satu hari lebih sedikit, hehe. Perjalanan di mobil sangat terasa melelahkan karena harus duduk selama berjam-jam. Namun semua kelelahan itu hilang saat sampai di tempat penginapan.
Bagi kalian kaum pecinta kopi, wajib banget dikunjungin destinasi satu ini, Bali Pulina Coffee Plantation. Disana, kita bisa dapat banyak sekali pengetahuan tentang kopi, mulai dari asal mulanya, tanamannya, cara pembuatannya, dan sejarahnya.
Pisang Goreng Terbaik (yang pernah saya coba)
(Dokumen Pribadi)
Dan bagian terbaiknya, kita juga bisa menikmati berbagai macam kopi dengan varian rasanya yang tentunya disajikan dengan sangat fresh dan hangat. Dipadukan dengan pisang goreng sederhana yang tidak terlalu manis, dan rasanya pun sangat melekat di mulut. Enak sekali. Tak lupa dengan pemandangan yang terlihat, amat sangat indah ciptaanNya. Jangan lupa selalu bersyukur dan nikmati setiap hal kecil guys!
Omong-omong, disana juga ada hewan luwak loh! Mereka memelihara luwak dan memberinya makanan yang baik agar menghasilkan kotoran yang baik pula, wkwk. Seperti yang sudah diketahui, luwak dimanfaatkan feses-nya untuk dijadikan biji kopi pilihan. Kita bisa melihat bagaimana mereka merawatnya, mengambil kotorannya, kemudian memprosesnya menjadi biji kopi.
Begitulah cerita saya saat mengunjungi Bali ini, dia memang tidak ada duanya, selalu ada ciri khas tersendiri. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi semua.Terima kasih sudah membaca!
(◍•ᴗ•◍)❤
Recent Comments