• Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Pernahkah kita melihat ikan di kolam yang jernih dan ikannya sehat? Berenang kesana-kemari dengan lincahnya. Sepintas bisa jadi kita melihatnya, tanpa ada beban, tanpa ada masalah. Bahkan kalau kita tanya lebih dalam lagi, kok sepertinya Ikan itu sangat yakin akan kehidupannya.

Ikan bergerak kesana lalu kesini dan terus begitu. Padahal belum tentu di situ ada makanan. Pernah satu pekan saya tidak kasih makan itu ikan –saat mudik–, namun ikan itu tetap hidup dan tetap segar. Pertanyaannya adalah dari mana ikan itu bisa tetap hidup dan segar?

Mungkin dari potret ikan di kolam ini, bisa menjadi inspirasi kita. Karena mengambil contoh, bisa dari mana saja. Dari segala makhluk yang Allah ciptakan. Baik dari makhluk hidup maupun makhluk yang mati.

Ijinkan saya berbagi pengalaman dalam mengelola kolam ikan koi beserta ikannya. Kata kuncinya cuma 1, kualitas air. Nah pertanyaannya adalah bagaimana agar kualitas air itu baik?

Ini dia yang mungkin bisa kita ambil pelajaran dari makna, kenapa ikan itu bisa segar, bisa sehat, bisa hidup dan tumbuh dan bisa yakin akan kehidupannya kedepan. Bahkan dalam literasi yang pernah saya baca, sampai 1 bulan pun ikan ini tetap bisa mampu bertahan asal kunci tadi terpenuhi, kualitas air.

Caranya agar kualitas air kolam itu tetap sehat adalah filterisasi. Kolam itu nampak bersih dari seluruh area kolam, ternyata ada area yang tidak nampak, yang itu berfungsi sebagai filter.

Secara teori sepertiga atau paling sedikit seperempat dari bagian total kolam Itu adalah sebagai filter. Filter terdiri dari filter mekanis dan biologis.

Filter pertama mekanis, biasanya dari jaring ikan, waring, spon dll. Filter ini menyaring air kotor tahap awal dari kolam ikan. Filter yang kedua filter biologis. Ada bioball, ada batu apung ataupun yang sejenisnya di mana bakteri-bakteri baik itu bisa hidup baik. Terakhir adalah air yang sudah bersih. Air yang sudah siap untuk dipompa untuk masuk lagi ke kolam.

Pentingnya FIlterisasi
Dari hikmah ini marilah kita ambil pelajaran bahwa seberapa pun kotor air kolam ikan itu bisa dibersihkan agar kualitas air baik. Apakah kotor karena kotoran yang jatuh ke kolam tersebut. Ataupun dari sisa makanan yang kita kasih di dalam kolam tersebut. Bahkan kotoran dari ikan sendiri yang senantiasa diproduksi setiap harinya.

Begitu juga makhluk mulia manusia. Sahabat-sahabatku, bisa jadi “kotoran” di sekitar kita senantiasa ada dan bisa jadi banyak. Kotoran disini dalam makna kotoran di hati. Misalnya lingkungan yang mengotori kita. Belum lagi kotoran dari dalam kita, mulai sifat iri, dengki dll.

Ikan koi akan mati kalau kita tidak berhasil memfilter airnya dengan baik. Begitu juga dengan kotoran dalam hati kita, hati ini akan mati jika kita tidak memfilternya, membersihkannya. Membersihkan hati juga ada tahapannya. Pembersihan itu kalau ikan ada filter mekanis dan biologis sampai air bersih yang siap dipompakan ke dalam kolam lagi.

Nah kalau manusia, filter mekanisnya adalah mata, telinga dan semua indera kita. Sesuatu yang tidak perlu atau negatif dikontrol, difilter diusahakan tidak masuk. Kalaupun ada yang masuk, di filter tahap kedua, filter biologis di hati. Hati ini bukan hanya benda kosong yang tahu-tahu bersih kotoran itu. Tapi butuh proses. Pertama, memastikan kalau diri ini ada kotornya, ada khilaf. Sehingga dengan kesadaran ini, baru yang kedua, ada keinginan untuk membersihkan diri.

Cara filter biologisnya bagiamana?  Dengan amal-amal terbaik kita. Apalagi momentum ramadhan ini jadi filterisasi kita semua. Agar menghasilkan kualitas ‘air’ kita, kualitas hidup kita indah, cerah, bahagia dan bermanfaat bagi orang lain.

Sholat-sholat kita sebagai filter kesombongan dan kepongahan. Kita ini kecil dan tidak ada apa-apanya dihadapanNya. Puasa-puasa kita sebagai filter ketamakan kita. Kita diingatkan untuk kaum duafa yang susah mencari makan, lebih-lebih kondisi covid19 ini. Zakat dan infaq sebagai filter “kebersihan” harta kita. Ada hak orang lain di harta kita. Keluarkan, atau Allah mengambilnya dengan cara yang kita tidak tahu.

Mari, Sambut Ramadhan penuh suka cita dengan harapan menjadi taqwa (bersih) dari “kotoran-kotoran” yang telah kita perbuat.

#CTS-1
#KoiLover
#RamadhanCeria