Halo… Perkenalkan saya Hania Dewi dari Mahasiswa kelas 2 di Program Studi Multimedia Broadcasting. Pada musim magang kali ini, saya diberikan kesempatan untuk melakukan kerja praktik di PT. Digital Vision Indonesia. PT. Digital Vision Indonesia atau yang biasa disebut Rekamin.id merupakan hasil karya alumni mahasiswa Multimedia Broadcasting.

Pada hari senin di minggu ke 3, saya diberikan tugas yaitu membuat video Showreel untuk Rekamin.id. Sebelum itu apa sih video Showreel itu? Video Showreel merupakan sebuah video yang berisi cuplikan karya – karya dalam pekerjaan yang telah dihasilkan dalam kurun waktu tertentu.
Tidak perlu durasi yang lama, tapi dibuat singkat dan padat. Bagian penting lainnya yaitu backsound yang baik dan clip video terbaik masuk dalam video. Sehingga dinikmati sepenuhnya oleh penonton.

Sama halnya dengan pembuatan penawaran, pembuatan video show reel juga harus diawali dengan studi literasi mengenai info-info yang terkait dengan Rekamin.id. Disini saya mempelajari mengenai GSM Logo Rekamin.id yang telah dibuat oleh teman saya Septian. Selain itu saya mengumpulkan beberapa info terkait portofolio dari Rekamin.id. Setelah mendapat banyak info tersebut barulah saya membuat konsep untuk Showreel Rekamin.id.

Untuk menentukan konsepnya, saya mencari beberapa referensi dari Youtube tentunya dengan menggabungkan beberapa info mengenai Rekamin.id dari yang sudah saya pelajari. Kemudian, saya mencari 3 sample music yang memiliki sekitar 107 BPM . Namun, konsep pertama yang saya berikan masih perlu direvisi karena dirasa beatnya masih terlalu cepat untuk sample musicnya. Lalu saya mencoba mencari lagi 3 sample music yang lagi dengan sekitar 90 BPM .

Hal pertama yang saya buat untuk Showreel ini adalah bumper opening. Menurut saya bumper cukup penting untuk melengkapi opening video Showreel yang akan saya buat. Tentunya saya mencari beberapa referensi dari Youtube terlebih dahulu untuk menyamakan dengan konsep saya. Tak hanya referensi saja, Youtube juga menyediakan tutorial berbagai macam bumper dengan software tertentu. Dan seperti biasa, saya menggunakan software Adobe After Effect. Bumper yang saya buat cukup sederhana dan tidak memerlukan cinematic yang rumit. Berbeda halnya dengan bumper untuk video animasi atau motion grafik, biasanya akan memuat banyak asset dan ilustrasi yang kompleks untuk memberi kesan artistik. Berikut ini hasil bumper hasil buatan saya.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Masuk ke tahap editing masih menggunakan software Adobe family yaitu Adobe Premiere. Dalam portofolio Rekamin.id yang saya kumpulkan memiliki beberapa macam kriteria yaitu company profile, drone shots, after movie event, CSR video, dll. Oleh karena itu, proses editing ini cukup sulit pada bagian pemilihan footage yang sesuai dengan konsep saya.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest