• Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Pernah nonton TV tapi banyak semutnya? Kesel juga kan kalau harus putar-putar antena TV tiap ganti channel? Nah, maka dari itu Indonesia sedang beralih nih dari TV analog ke TV digital yang lebih jernih. Masa peralihan ini biasa disingkat ASO, atau Analog Switch Off. Untuk upgrade siaran TV dari analog ke digital, tentu banyak alat dan metode yang berubah. Salah satunya adalah modulasi.

Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi ke sinyal carrier. Layaknya manusia yang membutuhkan kendaraan seperti bus untuk melakukan perjalanan jauh, video juga membutuhkan ‘bus’ untuk dikirim ke TV di rumah. Proses penumpangan inilah yang disebut modulasi. Pada TV digital tentunya perlu menggunakan modulasi digital.

Sesuai dengan regulasi TV digital di Indonesia yang tertuang pada peraturan Menkominfo nomor 35 tahun 2012, standar modulasi digital yang digunakan di Indonesia adalah QPSK, 16-QAM, 64-QAM, dan 256-QAM. QPSK atau Quadrature Phase Shift Keying adalah modulasi yang merubah sinyalnya berdasarkan phase. Bentuk konstelasinya melingkar dengan 4 titik. Sedangkan QAM atau Quadrature Amplitude Modulation adalah modulasi yang merubah sinyalnya berdasarkan amplitudo dan phase. Jumlah titik konstelasinya sesuai dengan angka yang tertera, membentuk pola persegi bertingkat.

Untuk mempermudah riset mengenai modulasi TV digital di Indonesia, dibuatlah program simulasi kinerja modulasi pada TV digital. Dengan simulasi akan diketahui perkiraan kualitas gambar yang diterima berdasarkan modulasi yang digunakan. Baik secara visual, maupun perhitungan numerik komputer.

Caranya cukup mudah! Dengan memasukkan video yang akan digunakan, kemudian pilih modulasi dan input nilai Eb/No. Maka perkiraan kualitas video yang diterima akan diketahui baik dari visual berupa video, maupun dari perhitungan numerik komputer seperti BER, PSNR, dan diagram konstelasi. Bingung kan dengan BER, PSNR, dan diagram konstelasi itu apa? Yuk belajar dengan menggunakan program simulasi!

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

Harapannya dengan simulasi yang dibuat akan mempermudah riset mengenai modulasi TV digital di Indonesia, juga mempermudah teman-teman untuk mempelajari dan mengetahui perbedaan modulasi TV digital.