Membahas tentang fotografi di zaman yang serba canggih dan tipe kamera yang makin beragam, biasanya kebanyakan orang lebih tertarik dengan menikmati karya fotografi berwarna selain hitam putih. Bagi seorang fotografer, kemampuan memanfaatkan dan mengembangkan aspek warna dalam membangun ide karya foto yang akan dijepret, sangat penting untuk mempertimbangkan komposisi dengan membangun mood atau memanfaatkan warna baik secara pigmen dalam objek maupun spektrum cahaya guna memanipulasi karya yang akan dihasilkan sesuai dengan tujuan ide awalnya.
Sumber cahaya memiliki karakter spektrum warna yang berbeda-beda yang sering dikenal dengan istilah Color Temperature. Satuan warna yang digunakan adalah Kelvin. Menjadi fotografer berarti menjadi pemburu cahaya. Cahaya yang kita abadikan memiliki kualitas dan kuantitas. Dua faktor itulah yang perlu kita perhatikan saat memotret. Dalam suatu komposisi fotografi, warna bisa menjadi daya tarik atau fokus utama bila dikolaborasikan dengan elemen lain dalam karya foto, bisa juga karena keberadaan suatu warna sebuah karya foto bisa memiliki tema yang menciptakan beberapa mood tertentu.
Pencahayaan dalam fotografi dikenal memiliki tiga kategori warna. Pertama adalah warna yang hangat (warm). Kedua, warna yang dingin (cool) dan yang ketiga adalah warna netral. Warna dingin (cool color) merupakan warna yang memberi kesan kesejukan, kedamaian maupun ketenangan. Contohnya biru, hijau dan ungu. Warna biru contohnya warna langit siang hari ketika cerah, sedangkan hijau lebih identik dengan warna hijau daun. Warna hangat (warm color) merupakan warna yang memberikan kesan hangat dan cenderung panas, contohnya matahari saat sore menjelang tenggelam (sunset). Warna-warna yang muncul diantaranya merah, magenta, oren dan kuning yang memberi kesan kehangatan. Sedangkan warna netral terdiri dari warna putih, hitam, abu-abu.
Secara prinsip, warna merupakan salah satu elemen penting dalam fotografi, warna sangat berpengaruh pada respon visual manusia, serta dapat menstimulus rasa. Warna juga dapat menimbulkan rangsangan emosi, sehingga masing-masing pribadi bisa mengemukakan perasaan yang berbeda-beda dalam mengomentari suatu warna. Warna juga menjadi sering menjadi simbolisasi atau digunakan untuk melambangkan suatu maksud, atau mengidentifikasi sesuatu.
Recent Comments