Halo-halo sobat fotografi!! kembali lagi dengan saya yang akan membahas tips teknik fotografi lainnya, yaitu Slow Shutter speed. Jika sebelumnya saya sudah membahas tentang High Shutter speed kali ini saya akan membahas tentang Slow Shutter speed. Teknik ini sering digunakan para fotografer untuk mendapatkan foto objek yang berkecepatan tinggi. Tanpa basa-basi lagi mari kita mulai pembahasannya!

Seperti pada artikel sebelumnya, sebelum membahas tips atau cara menggunakan teknik ini mari kita mengenal tentang pengertian teknik ini. Nah apa itu Slow Shutter Speed?

Slow Shutter Speed merupakan penggunaan Shutter speed yang memakai kecepatan tinggi. Shutter speed ini berkebalikan dengan High shutter speed dimana semakin lambat shutter speed, sensor kamera terbuka semakin lama dan jumlah cahaya yang masuk semakin banyak. Pemakaian shutter speed juga dapat berpengaruh pada hasil foto, shutter speed lambat yang digunakan, efek yang disebut “motion blur” tercipta untuk mengekspresikan efek gerakan dalam gambar. Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas 3 jenis fotography yang menggunakan teknik ini yaitu, Conveying motion, Night photography, dan Light grafity. Berikut ini merupakan beberapa cara dan jenis photography yang menggunakan slow shutter speed:

  1. Conveying Motion photography
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
source: https://www.pinterest.jp/pin/437623288796672794/
contoh gambar conveying motion photography

Conveying Motion photography atau biasa disebut Panning merupakan salah satu jenis tipe fotografi dimana memungkinkan fotografer untuk mengambil gambar foto blur yang bergerak. Hasil fotografi ini menimbulkan foto yang seakan-akan gerakan objek bergerak dengan cepat. Dalam teknik ini perlu diperhatikan kecepatan shutter speed, kestabilan kamera dan kecepatan objek dalam bergerak. berikut beberapa tips dalam menghasilkan efek foto panning:

a. Gunakan tripod, Bila subjek bisa diprediksi dan dekat dengan sobat, sebaiknya gunakan tripod agar hasil foto teknik panning lebih bagus. Namun, bila sobat mencari subjek yang tidak bisa diprediksi misal saat memotret benda bergerak dengan kecepatan tinggi, sobat dapat menggunakan tangan dengan cara mengikuti arah gerak dari objek tersebut. Namun, dibutuhkan keseimbangan dan kestabilan pada tangan agar kamera tidak goyang.
b. atur shutter speed dengan kecepatan 1/60 sec hingga 2 sec
c. Atur besar ISO diantara 50 hingga 100
d. Gunakan autofocus ataupun manual fokus. Namun, untuk fotografer pemula sobat bisa menggunakan autofocus mode. Jika sobat menggunakan kamera, sobat bisa menggunakan mode AF-C pada Nikon atau mode Al Servo pada Canon.
e. Gunakan flaslight, Untuk menghadirkan foto yang memiliki bentuk jelas, kamu bisa menggunakan flash. Sebaiknya atur speedlight dengan baik
f. Perhatikan jarak dengan objek. Semakin dekat objek, maka semakin menghasilkan foto yang fokus. Namun, dibeberapa fotografer objek juga harus diimbangi oleh background.
g. Gunakan fitur VR yang sudah terdapat dibeberapa kamera. Fitur ini penting dinyalakan karena memotret panning karena fitur ini dapat mengurangi getaran kamera.

2. Night Photography

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
source: https://www.pinterest.jp/pin/591167888589065337/
contoh gambar night photography

Night Photography adalah pengambilan foto di luar ruangan pada malam hari dengan rentang waktu mulai senja hingga fajar. Ini juga masuk ke dalam genre fotografi. Dalam fotografi jenis ini fotografer tidak bisa melakukannya secara sembarangan. Seorang fotografer harus menerapkan kemampuan antara teknik memotret dan menyetel kamera. Tujuannya agarhasil foto yang dihasilkan bagus dan terang. Jika sobat masih belum memahami dengan baik teknik dalam fotografi, maka akan sangat sulit bagi sobat untuk mendapatkan hasil foto yang diinginkan. Apalagi pengambilan gambar membutuhkan waktu, dan itu bisa saja tidak berhasil dilakukan, dan harus mengulang. Menerapkan teknik fotografi yang benar saja, belum tentu mendapatkan hasil yang bagus. berikut beberapa tips dalam menggunakan teknik ini:

a. Matikan lampu flash otomatis pada kamera. Dalam penggunaannya memang lampu flash otomatis bisa mengatasi kurangnya cahaya di malam hari. Tapi jika menyalakannya, hal ini justru merusak fotografi malam yang hendak dibuat. 
b. Gunakan tripod untuk menopang kamera. Hal ini digunakan karena penggunaan shutter speed yang lambat membutuhkan waktu yang cukup lama dan jika goyang sedikit saja dapat mempengaruhi hasil foto, maka disarankan untuk menggunakan Tripod.
c. Gunakan format RAW.
d. Cari lokasi dan posisi terbaik dalam mendapatkan gambar yang diinginkan.
e. Gunakan ISO rendah demi meminimalisir noise: Gunakan ISO antara 100 sampai 200 agar foto yang dihasilkan lebih gelap, tapi tetap bisa menangkap cahaya, atau dapat menggunakannya sesuai kebutuhan.
d.Setel shutter speed agar bisa ditekan lebih lama. Fotografer dapat menggunakan setelan shutter speed yang disarankan yaitu antara 4 sampai 30 detik, atau sesuai kebutuhan.

3. Light Gravity

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
source: https://www.pinterest.jp/pin/37647346874937762/
contoh gambar Light gravity

Light gravity atau biasa disebut sebagai light painting Photography merupakan salah satu teknik fotografi yang menggunakan cahaya sebagai objek. Teknik ini juga menggunakan slow shutter speedsehingga kamera bisa merekam jejak cahaya yang kita buat dan membentuk beragam model sesuai keinginan kita. Dimana pada teknik ini cahaya dibuat seolah-olah berbentuk atau nampak seperti sebuah lukisan. Teknik ini cukup sering digunakan karena terkesan unik dan nampak indah untuk dilihat. Dalam pembuatannya dibutuhkan beberapa teknik, berikut teknik dalam membuat fotografi jenis ini:

a. Setting kamera di mode manual, Tujuan memilih mode manual supaya kita bebas mengatur shutter speed maupun aperture yang kita mau.
b. Atur bukaan kamera (Aperture) antara f/8 sampai f/11. ini dilakukan supaya keseluruhan foto akhir akan tampak tajam dari ujung ke ujung
c. Pilih shutter speed lambat sekitar 10 sampai 30 detik. Hal ini dilakukakn agar kamera bisa merekam jejak cahaya yang akan kita buat, semakin rumit model dan bentuk ‘lukisan’ cahaya kita nanti, shutter speed yang dibutuhkan juga pasti lebih lama agar kamera bisa merekam semuanya.
d. Atur ISO sekitar 100 hingga 200. Tujuan dari penggunaan ISO yang rendah agar supaya kualitas foto maksimal dan terhindar dari noise yang mengganggu.
e. Pastikan sobat sudah tahu konsep foto light painting yang ingin dibuat. Sobat dapat mensketchnya pada sebuah kertas untuk mendapatkan dasar desain yang diinginkan.
f. Persiapkan sumber cahaya yang cukup terang, yang paling sederhana dapat layar handphone, atur kecerahan layar sehingga cukup terang. Lebih baik lagi jika menggunakan lampu LED warna-warni atau menggunakan light stick.
g. Perhatikan lokasi pemotretan, disarankan mencari tempat yang gelap. Jika terlalu banyak sumber cahaya lainnya, bisa saja hasil foto akan over eksposure atau terlalu terang.
h. Gunakan Tripod tetapi jika sobat tidak punya tripod, kamera bisa di letakkan di atas meja atau kursi dengan permukaan datar, syaratnya kamera tetap bisa menangkap gerakan cahaya yang sobat akan buat nantinya dan tidak terhalangi benda apapun
i. Jangan berdiri didepan kamera dan kalau sumber cahaya agak redup, setiap kali membentuk satu model, perlambat gerakan yang ada agar tampak terang di foto

Itulah beberapa tips dan tipe-tipe teknik fotografi yang menggunakan teknik Slow Shutter speed. Saya harap artikel ini dapat membantu sobat sekalian dalam menghasilkan foto yang baik dan indah. Sekian dari saya, silahkan berikan kritik dan saran karena kritik dan saran sobat sekalian penting untuk meningkatkan hasil ketikan saya selanjutnya. Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya, BYEEE.