Salah satu dari tiga pengaturan terpenting dalam fotografi adalah Shutter Speed. Kecepatan rana bertanggung jawab atas 2 hal tertentu, yaitu mengubah kecerahan foto anda dan menciptakan efek dramatis baik dengan Tindakan membekukan/freezing atau Gerakan kabur/efek blur.

Shutter Speed ada karena rana kamera yang merupakan tirai di depan sponsor kamera yang tetap tertutup hingga kamera menyala. Saat kamera menyala, rana terbuka dan sepenuhnya memberikan sensor kamera ke cahaya yang telah dilewati oleh lensa. Setelah sensor selesai mengumpulkan cahaya, rana segera menutup, menghentikan cahaya agar tidak mengenai sensor.

Semakin lama shutter terbuka, semakin banyak juga cahaya yang kerekam oleh sensor kamera. Begitu juga sebaliknya jika shutter semakin cepat menutup maka semakin sedikit pula cahaya yang terekam sensor kamera. Satuan Shutter speed atau kecepatan rana sampai saat ini masih menggunakan satuan detik. Berikut contoh nilai shutter speed pada kamera digital.

Bulb (nilai besar), 32. 16, 8, 4, 2, 1s, ½, ¼, 1/8, 1/16, 1/32, dan seterusnya. Terdapat 2 istilah fotografi yang akan selalu berhubungan dengan shutter speed/kecepatan rana yaitu “Slow Shutter Speed dan High Shutter Speed”.

Yang pertama kita bahas kali ini adalah High Shutter Speed.

Teknis High Shutter Speed ditandai dengan nilai yang rendah dan mendapatkan kecepatan rana yang cepat. Dengan Teknik ini, kalian bisa mendapatkan momen yang terjadi saat itu juga. Misalnya ketika kalian sedang melihat orang naik motor, dengan kecepatan rana yang cepat maka kamera mampu menghasilkan gambar tepat di posisi dimana kita menekan tombol Shutter Kamera.

Teknis ini biasanya digunakan untuk pemotretan sport, atau dengan Teknik panning, citiy light ataupun Teknik dan objek yang bergerak cepat lainnya. Dengan high shutter speed biasanya fotografer mengusahakan dirinya agar tidak tertinggal momne-momen menarik.

Kebalikan dengan teknis slow Shutter Speed, tripod tidak diperlukan lagi saat menggunakan teknis high shutter speed. Namun jika kalian merasa berat untuk mengangkat kamera, monopod atau tripod berukuran kecil bisa kalian gunakan.

Dalam penggunaan shutter speed pada kamera, tentu saja ada berbagai kelebihan dan juga kekurangan yang memang perlu diketahui oleh fotografer. Dalam hal ini, ketika kalian menggunakan high shutter speed, nantinya kalian akan mendapatkan detail gambar yang sangat maksimal atas obyek yang bergerak. Sebagai contoh memotret daun yang jatuh ataupun juga memotret burung yang akan hinggap pada ranting. Namun sayangnya, untuk shutter speed tinggi tidak bisa digunakan pada kondisi latar belakang yang gelap atau kurang cahaya. Hal ini disebabkan oleh adanya bukaan yang cukup lebar sehingga menjadikan jumlah cahaya yang masuk berlebihan dan menyebabkan gambar yang dihasilkan blur.

Berikut ini merupakan contoh foto dengan menggunakan High Shutter Speed.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
https://expertphotography.com/fast-shutter-speed/
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
https://expertphotography.com/fast-shutter-speed/