Komposisi adalah dasar teknis dari citra foto yang kita ambil, dengan adanya komposisi dalam mengambil sebuah foto, foto menjadi tidak terlihat berantakan secara visual. Komposisi foto sendiri adalah sebuah fondasi yang dimana kita dapat membangun foto kita dengan pemilihan yang benar. Mulai dari mengatur dan menggabungkan elemen visual dalam area foto untuk menghasilkan sebuah hasil foto yang harmonis dan luar biasa.
Salah satu komposisi foto yang dapat kita gunakan dalam pemotretan kita yaitu komposisi diagonal emas. Aturan komposisi diagonal emas adalah aturan umum dalam komposisi visual untuk foto, terutama yang memiliki elemen mengikuti garis diagonal. Bingkai di bagi menjadi empat segitiga dengan dua ukuran berbeda dilakukan dengan menggambar satu diagonal dari satu sudut ke sudut lainnya dan kemudian dua garis dari sudut lainnya menyentuh yang pertama pada sudut 90 derajat.
Prinsip diagonal, pertama kali digunakan oleh master cetak Jepang, Katsushika Hokusai dan Ando Hiroshige. Seniman Eropa tercengang oleh jenis kedalaman yang tidak biasa yang diciptakan oleh arah alami mata ke kejauhan. Dalam Sudden Rain in Shono oleh Ando Hiroshige, di mana selain garis diagonal dari kanan bawah ke kiri atas, ia menguraikan gambar dengan menggambarkan hujan secara berlawanan diagonal, memutar pucuk pohon ke kiri, sehingga menambahkan efek dramatis.
Mitra Barat yang paling mirip adalah Pemakaman di Bawah Payung oleh Henri Riviere, di mana ia meningkatkan rasa kedalaman dengan mensintesis prinsip diagonal dan perspektif Barat yang diekspresikan dalam bingkai yang lebih tinggi. Tidak hanya memasukkan komposisi diagonal, ia juga meminjam tema yang hingga saat itu dianggap belum autentik. Karena perangkat diagonal memberikan sentuhan dramatis pada gambar, hal ini paling efektif bila digunakan dalam tema seperti fenomena alam yang tidak biasa.
Foto dengan elemen diagonal hampir selalu lebih dinamis dan lebih kuat dari pada foto yang tidak menggunakan komposisi tersebut. Sementara vertikal dan horizontal biasanya membagi ruang menjadi beberapa area, dan garis diagonal terhubung. Memang, salah satu penggunaan paling umum dan efektif untuk diagonal adalah garis terdepan , sesuatu yang menghubungkan subjek utama ke subjek sekunder. Hal itu menyebabkan mata bergerak di dalam bingkai. Dalam peran ini, diagonal dapat menjadi komponen perspektif dan kedalaman yang kuat, memberikan gambaran tiga dimensi.
Berikut adalah contoh foto yang menggunakan komposisi diagonal emas:
Seperti yang terlihat pada foto diatas, dan penjelasan sebelumnya bahwa dalam sebuah foto ada 4 titik berat. Komposisi diagonal emas meletakkan objek pada tiga titik berat yang ada dan ciri-ciri komposisi diagonal emas yaitu menggambarkan pergerakan dan kesetabilan, komposisi ini merupakan pasangan dari komposisi dinamis karena saat pengambilan foto mengikuti garis panduan virtual berupa garis diagonal sehingga foto akan memberikan kesan dinamis.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan foto dengan komposisi diagonal emas yang pertama yaitu mengisi salah satu segitiga dengan subjek dan yang kedua yaitu Menempatkan elemen diagonal sehingga berada di sepanjang dua garis.
Kita juga dapat membayangkan sebuah garis tengah memotong gambar menjadi dua, dari satu sudut ke sudut lainnya. Kemudian bayangkan menggambar garis 90 derajat dari setiap sudut menuju garis tengah yang memotong gambar menjadi dua bagian, dan pada akhirnya akan terdapat empat segitiga. Tujuannya untuk mengisi salah satu segitiga tersebut agar menimbulkan komposisi yang menarik.
Recent Comments