Kalian tahu nggak apa itu komposisi dalam fotografi? Apa sih fungsi dari komposisi dalam fotografi. Di artikel ini kita akan membahas mengenai tentang komposisi dalam fotografi. Tetapi nanti kita lebih kepada penjelasan komposisi statis. Sebelumnya, arti dari komposisi adalah salah satu cara untuk menguatkan pesann atau cerita di dalam foto dan juga sebagai panduan abstrak untuk mengatur tata letak obek di dalam bingkai foto. Berarti fotografi dapat diartikan sebagai cara menyusun elemen-elemen obyek foto yang penting secara keseluruhan yang ada dalam foto.
Tujuan mengatur komposisi dalam fotografi adalah untuk membangun “mood” suatu foto agar memiliki keseimbangan objek yang ada dalam foto tersebut. Selain itu, dengan mengatur komposisi sebuah foto, juga dapat melatih kepekaan mata kita untuk menangkap berbagai elemen/unsur saat memotret. Ada 12 macam komposisi dalam fotografi, yaitu : Komposisi Warna, Komposisi Statis, Komposisi Piramida, Komposisi Diagonal Emas, Komposisi Garis, Komposisi Dinamis, Komposisi Simetri, Komposisi Sentral, Komposisi Framing, Komposisi Bentuk, Komposisi Pola Seragam, dan Komposisi Rasio Emas.
Pada artikel ini akan membahas tentang komposisi statis. Nantinya kalian akan bisa memahami lebih dalam mengenai komposisi statis. Mulai dari ciri-ciri komposisi statis, cara penempatan dan panduannya, serta kesan yang dihasilkan dari komposisi statis. Komposisi statis atau biasa disebut dengan Dead Center ialah komposisi yang meletakkan subjek di tengah bidang. Terlepas objek tersebut atau tidak. Berbeda dengan aturan komposisi 1/3 atau rule of third, penempatan objek di tengah sangat dihindari. Karena alasan utama menghindari foto di tengah adalah agar foto tidak terlihat kaku. Dalam komposisi ini banyak fotografer yang memperlakukan dengan cara pengkakuan pada objek foto. Bagi kebanyakan fotografer menganggap posisi di tengah merupakan komposisi yang sangat ideal untuk menekan sebuah arti, yaitu kuat dan diam. Dulu sebelum lahirnya fotografi, komposisi statis bahkan selalu digunakan oleh para pelukis realis, seperti pada lukisan potrait.
Secara visual, objek yang berada di tengah itu menandakan bahwa objeknya terkesan kaku, kuat, simetris, seimbang serta dominan. Dominan disini bukan dikarenakan objek tersebut besar, namun bisa dikarenakan objeknya memiliki warna yang beda, bentuknya unik, dan sebagainya. Pada saat pertama belajar fotografi, kebanyakan orang menaruh objek di tengah saat memotret. Terkadang terlihat membosankan, terkadang bisa asyik juga. Komposisi favorit memang tergantung selera, karena selera penikmat foto maupun kritikus foto juga berbeda-beda. Namun, tidak ada salahnya motret dengan komposisi statis. Ada tips dan trik untuk memotret dengan komposisi statis, diantara lain :
- Warna
Secara visual warna selalu memberikan sesuatu yang berbeda dalam setiap foto. Warna juga memberikan makna yang berbeda-beda. Begitu juga dengan komposisi. Menempatkan sebuah objek di tengah dengan warna yang mencolok akan memberikan kessan manis. Meskipun porsi warnanya kecil, namun warna tersebut bisa menjadi dominan.
- Efek gerak
Menggunakan speed lambat untuk mendapatkan efek gerak, namun sang subjek yang di tengah diusahakan agar tidak bergerak. Efek gerak dari orang-orang sekitar membuat foto terasa lebih hidup meskipun mengkomposisikannya secara statis. Disarankan saat memotret menggunakan shutter speed 1/15 atau 1/4.
- Text / tulisan
Sebuah text akan menjadi sangat jelas menjadi pusat perhatian ketika text tersebut dikomposisikan di tengah. Membaca foto seperti halnya membaca buku, sebuah simbol textual yanngada dalam foto pasti akan terbaca pertama kali saat melihat foto.
Dalam memotret komposisi statis lebih sering dan mudah ditemukan ketika memotret bangunan yang berdiri tegak. Sehingga bangunan tersebut terlihat kuat dan kokoh. Berikut adalah contoh h foto bangunan menggunakan komposisi statis :
Terimakasih sudah membaca artikel saya, semoga bermanfaat untuk kalian.
Recent Comments