Kualitas pendidikan yang ada pada tingkat dasar menjadi salah satu pengaruh terbesar pada kualitas seorang peserta didik. Salah satu penyebabnya karena pendidikan tersebut menjadi pandangan awal setiap siswa melihat dunia pendidikan. Hal ini akhirnya mengharuskan setiap guru atau tenaga pendidik berusaha keras dalam mendidik mereka. Apalagi pada pendidikan tingkat dasar ini, sebagian besar siswanya masih sangat berorientasikan kepada permainan. Namun, permasalahan ini akan lebih mudah ketika dijalankan dengan menggunakan metode permainan, salah satunya permainan papan atau biasa kita sebut dengan Board Game.
Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran penting yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan harus dipahami oleh seorang siswa. Oleh karena itu, setiap guru pada pendidikan tingkat dasar ini, harus mampu menciptakan suasana pembelajaran matematika yang inspiratif dan menyenangkan [1].
Selain itu, terdapat beberapa hal dasar yang dipelajari dalam matematika, khususnya pada operasi dasar matematika antara lain perkalian, penambahan, pengurangan, dan pembagian. Pemahaman dan penguasan operasi dasar matematika tidak sulit dipelajari, tetapi tetap diperlukan suatu latihan khusus agar bisa melakukan perhitungan secara cepat dan benar [2]. Karakteristik siswa sekolah dasar yang umurnya antara 6 sampai 13 tahun berada dalam fase operasional kongkrit. Proses pembelajaran dalam fase konkrit melalui berbagai tahapan yaitu konkrit, semi konkrit, semi abstrak dan yang terakhir abstrak. Dalam mempelajari matematika yang abstrak maka siswa memerlukan alat bantu media sehingga mempermudah dalam memahami materi pembelajaran [3].
Permainan-permainan tradisional sederhana dapat menjadi sumber inspirasi dalam merancang sebuah media pembelajaran. Kita mengetahui bahwa permainan ular tangga adalah salah satu jenis permainan tradisional yang mendunia. Secara psikologis, ular tangga terbukti dapat meningkatkan kemampuan anak-anak untuk berinteraksi dengan kehidupan sosial [4].
Pemilihan alat permainan dalam proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik tersebut. Kemudian, dalam mendesain atau membuat sebuah alat permainan pada umumnya berdasarkan pada kriteria yang sesuai dengan perkembangan kognitif pada peserta didik. Misalnya alat permainan yang akan dibuat adalah untuk mengembangkan keterampilan berhitung atau matematika, maka alat permainan yang didesain harus terfokus pada angka [5].
Selain ular tangga, salah satu metode pembelajaran berupa permainan adalah permainan dengan papan angka. Permainan papan angka merupakan permainan yang menggunakan peralatan sebuah papan yang berisi susunan angka, dan dimainkan dengan beberapa peralatan lainnya yaitu dua buah dadu, dan benda berwarna-warni yang dapat digunakan sebagai objek penanda di papan angka [6].
Selain itu, media permainan ular tangga juga merupakan media yang menarik bagi siswa karena penyajiannya tidak seperti media biasanya yang mungkin hanya untuk dilihat dan didengar tetapi disajikan dalam bentuk permainan. Permainan ini sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih suka bermain [7].
Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama (biasanya kotak di sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Bila pemain mendarat di ujung bawah sebuah tangga, mereka dapat langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular, mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang adalah pemain pertama yang mencapai kotak terakhir. Hal ini yang akan mendukung adanya proses pembelajaran mata pelajaran matematika, khusunya pada siswa sekolah dasar.
Daftar Pustaka
[1] P. Z. Ferryka, “Permainan Ular Tangga Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar,” Jurnal Magistra, vol. 29, no. 100, p. 58-64, Juni 2017.
[2] M. Yunus, I. F. Astuti, and D. M. Khairina, “Game Edukasi Matematika Untuk Sekolah Dasar,” Jurnal Informatika Mulawarman, vol. 10, no. 2, p. 59-64, September 2015.
[3] P. Z. Ferryka, “Permainan Ular Tangga Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar,” Jurnal Magistra, vol. 29, no. 100, p. 58-64, Juni 2017.
[4] R. Nugrahani, “Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar,” Lembaran Ilmu Kependidikan, vol. 36, no. 1, p. 35-44, Juni 2007.
[5] Yumarlin, “Pengembangan Permainan Ular Tangga Untuk Kuis Mata Pelajaran Sains Sekolah Dasar,” Jurnal Teknik, vol. 3, no. 1, p. 75-84, April 2013.
[6] W. Handayani, P. Rochmawati, “Metode Permainan Dengan Papan Angka Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika,” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, vol. 1, no.2, p. 201-215, Mei 2020.
[7] P. Z. Ferryka, “Permainan Ular Tangga Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar,” Jurnal Magistra, vol. 29, no. 100, p. 58-64, Juni 2017.
Recent Comments