assalamu’alaikum cahhh

bertemu lagi dengan saya adib rangga yang selalu mengorbankan weekend-nya untuk membuat sebauh artikel demi kalian semua,,tapi gak..hhaha. :v

kali ini, artikel saya akan memuat tentang fungsi, fungsi dalam pemrograman C++. Baru diketahui ternyata didalam pemrograman juga ada fungsi.

pasti kalian mempertanyakan apa itu fungsi(didalam pemrograman) dan bagaimana fungsi itu diterapkan dalam sistem pemrograman.Oke, saya mungkin akan menjawab tentang kebingungan kalian.

Fungsi adalah bagian program yang terpisah dari fungsi program utamanya main( ) dan berdiri sendiri untuk mengerjakan suatu proses tertentu. Seperti yang telah tertulis pada pengertian dari fungsi, fungsi ini bisa berdiri sendiri, jadi kalian jika akan membuat sebuah program akan kalian kasih suatu fungsi, kalian akan membuat dua sub. Yang pertama yaitu sub dari main/program utama dan yang kedua sub untuk fungsi, jadi itu yang dimaksud terpisah dari  main. Dan kalian bisa menempatkan fungsi di atas program utama atau di bawahnya.

kelihatannya ini semakin berbelit belit ya. Udah lah, kita masuk pada contoh persoalannya saja.

 

1.

Membuat fungsi kabisat( )

#include <stdio.h>

int kabisat (int a)
{
if (a%4==0)
return 1;
else;
return 0;
}
main()
{
int a;
printf (“\tFungsi Kabisat\n\n”);
printf (“Bernilai 1(satu) jika tahun kabisat\n”);
printf (“Bernilai 0(nol) jika bukan tahun kabisat\n\n”);

printf (” Coba masukkan tahun = “);
scanf (“%d”,&a);
printf(“\nNilai = %d\n”, kabisat(a));
getch();
}

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

jadi pada program ini akan muncul angka “0” jika kalian memasukkan sebuah tahun yang bukan merupakan tahun kabisat dan akan muncul angka “1” jika merupakan tahun kabisat.

 

2.

Membuat fungsi factorial ( ) menggunakan tipe long int.

#include<stdio.h>

long int factorial(long int a)
{
int i, jumlah = 1;
for (i=1;i<=a;i++)
jumlah *= i;
return (jumlah);
}
main()
{
long int a;
printf (“\tFungsi Faktorial\n\n”);
printf (“Coba masukkan bilangan faktorial = “);
scanf (“%d”,&a);
printf (“\nNilai %d! adalah %d\n”,a,factorial(a));
getch();
}

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

disini kalian tinggal memasukkan sebuah angka dan akan muncul nilai dari faktorialnya.

 

3.

Menbuat suatu fungsi Permutasi( ) dan Kombinasi( )

#include<stdio.h>

int permutasi(int n,int r)
{
int i,j,jumlah1=1, jumlah2=1,hasil;
for (i=1;i<=n;i++)
jumlah1*=i;
for(j=1;j<=(n-r);j++)
jumlah2*=j;
hasil = jumlah1/jumlah2;
return (hasil);
}
int kombinasi (int n,int r)
{
int k,jumlah3=1, hasil;
for (k=1;k<=r;k++)
jumlah3*=k;
hasil=permutasi(n,r)/jumlah3;
return (hasil);
}
main()
{
int n,r;
printf (“\tFungsi permutasi dan kombinasi\n\n”);
printf (“Masukan N = “); scanf (“%d”,&n);
printf (“Masukan R = “); scanf (“%d”,&r);

printf (“\nNilai permutasi P(%d,%d) adalah %d”,n,r,permutasi(n,r));
printf (“\nNilai kombinasi C(%d,%d) adalah %d\n”,n,r,kombinasi(n,r));
getch();
}

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

seperti yang kalian telah ketahui,huruf N dan R di atas menandakan rumus dari permutasi atau kombinasi. Jadi seperti contoh di atas 5P3 = 5!/(5!-3!) dan 5C3 = 5!/3!*(5!-3!). Nilai dari permutasinya 60 dan kombinasinya 10.

 

4.

Membuat fungsi float suhu ( )

#include<stdio.h>

double suhu (float a, char b, char c)
{
float d;
if (b==’c’&&c==’f’) {cf: d=a*9/5+32; return (d);}
if (b==’c’&&c==’r’) {cr: d=a*4/5; return (d);}
if (b==’f’&&c==’c’) {fc: d=(a-32)*5/9; return (d);}
if (b==’f’&&c==’r’) {fr: d=(a-32)*4/9; return (d);}
if (b==’r’&&c==’c’) {rc: d=a*5/4; return (d);}
if (b==’r’&&c==’f’) {rf: d=a*9/4+32; return (d);}

}
main()
{
float a; char b,c;
menu1:
printf (“\tKonversi suhu\n”);
printf (“\nMasukkan suhu : “);
scanf (“%f”,&a);
printf (“\nMasukan suhu sumber dan tujuan tanpa spasi (contoh cf)= “);
scanf (“%c%c%c”,&b,&b,&c);

printf (“Hasil konversi = %.2f\n”,suhu (a,b,c));

getch();

}

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

di sini kalian tinggal memasukkan apa yang anda konversikan. Ada 6 konversi, yaitu cf(celcius ke fahrenheid), cr(celcius ke reamur), fc(fahrenheid ke celcius), fr(fahrenheid ke reamur), rc(reamur ke celcius), rf(reamur ke fahrenheid).

 

5.

Membuat fungsi prima( )

#include <stdio.h>

int prima (int bil)
{
int a, faktor=1;
for (a=1;a<=bil;a++)
if (bil%a==0)
faktor++;
if(faktor==3)
return 1;
else
return 0;
}
main()
{
int bil;
printf (“\tFungsi prima\n”);
printf (“Jika hasil = 1 bilangan prima\n”);
printf (“Jika hasil = 0 bukan bilangan prima\n\n”);
printf (“Masukkan sebuah bilangan = “);
scanf (“%d”,&bil);
printf (“\nHasil = %d\n”,prima(bil));
getch();
}

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

fungsi nya sama seperti yang nomer 1 tadi yaitu akan bernilai “0” jika angka yang kalian masukkan bukan angka prima dan akan muncul “1” jika bilangan itu prima.

 

6.

Membuat program dengan dua varible, register dan integer.

#include <stdio.h>
#include <time.h>
int main()
{
int x=0;
clock_t t;
mulai:
t = clock();
if (x==0){integerwaktu();} else{registerwaktu();}
t = clock() – t;

double waktuyangdibutuhkan = ((double)t)/CLOCKS_PER_SEC;
if (x==0){printf(” integer membutuhkan %g detik untuk eksekusi \n”, waktuyangdibutuhkan);}
else{printf(” register %g detik untuk eksekusi \n”, waktuyangdibutuhkan);}
if(x==0){x++;goto mulai;}
getch();
}
void registerwaktu()
{
register z;
for(z=1;z<=2000;z++)
printf(“a”);
}
void integerwaktu()
{
int c;
for(c=1;c<=2000;c++)
printf(“a”);
}

 

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
        
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest

dapat kalian bandingkan bahwa pada integer membutuhkan 0,131 detik dan register menbutuhkan waktu 0,141 detik untuk eksekusi.

 

sekian contoh penerapan pada fungsi, selanjutnya kalian bisa membuat fungsi kalian sendiri, semoga bermanfaat ya kawan 🙂

wassalamu’alaikum cahh