High Shutter Speed adalah memotret objek yang bergerak cepat yang hanya bisa dilihat dengan mata telanjang. Untuk mempelajari fotografi ini, Anda harus bisa memotret peristiwa dalam urutan yang bisa diprediksi.
Ada dua cara untuk menggunakan pengatur waktu untuk fotografi dengan kecepatan tinggi, yang pertama adalah dengan menggunakan penutup kamera, dan yang kedua adalah dengan menggunakan lampu kilat elektronik.
1. Gunakan rana untuk fotografi kecepatan tinggi Keuntungan utama menggunakan metode ini adalah dapat digunakan di luar ruangan (outdoor).
Subjek dan latar belakang dapat diterangi sepenuhnya. Karena rana digunakan untuk membekukan gerakan subjek, kecepatan rana dibatasi. Rentang kecepatan rana maksimum dari 1/4000 detik hingga 1/8000 detik, yang mungkin tidak cukup cepat dalam beberapa kasus (objek yang bergerak terlalu cepat mungkin tampak kabur).
Demikian pula, dalam kamera dengan bidang fokus rana, apertur yang lebih kecil akan menggerakkan bidang fotografis pada kecepatan yang jauh lebih lambat (1/250), dengan demikian memaparkan berbagai bagian bidang fotografis pada waktu yang berbeda.
Terakhir, akan ada penundaan antara pelepasan rana dan eksposur, yang mungkin 100 milidetik atau lebih (tergantung pada kamera). Setiap kali kamera mengambil foto, rentang waktunya juga dapat berubah sedikit.
2. Gunakan flash untuk fotografi kecepatan tinggi
Ambil gambar dengan membuka shutter kamera, mengaktifkan flash dan menutup shutter. Menggambar harus dilakukan di ruangan gelap, kenapa? Karena ruangan sangat gelap, pencahayaan lama tidak akan mempengaruhi hasil akhir. Sekarang, durasi pada flash adalah waktu eksposur yang sebenarnya. Keuntungan utama metode flash adalah kecepatan pencahayaan dan konsistensi waktu yang lebih baik. Cahaya pada flash elektronik dapat memotret pada kecepatan 1 / 10.000 atau lebih cepat (pengaturan daya flash lebih rendah, durasi flash lebih pendek).
Kerugian dari metode ini adalah gambar harus diambil di ruangan gelap untuk menghindari eksposur berlebih. Selain itu, mungkin lebih sulit untuk memberikan iluminasi yang seragam atau menerangi latar belakang karena penggunaan flash untuk menghasilkan eksposur.
Dalam menentukan seberapa cepat shutter speed yang kita butuhkan agar objek yang difoto tampak freeze atau beku, ada beberapa hal yang patut kita pertimbangkan.
>> Yang pertama adalah seberapa cepat objek yang kita incar bergerak, semakin tinggi kecepatannya maka semakin tinggi shutter speed yang harus digunakan untuk membekukan gerakan, pada kasus mobil balap tadi kita butuh kecepatan shutter speed yang sangat tinggi karena objeknya juga bergerak super cepat.
>> Apakah Anda dalam posisi diam atau bergerak juga? Misalnya Anda sementara memotret dari atas kendaraan yang bergerak, hal itu juga harus jadi perhitungan nantinya. Shutter speed yang dibutuhkan pun harus lebih cepat mempertimbangkan kecepatan Anda atau kendaraan yang ditumpangi.
>> Lensa yang digunakan. Semakin panjang fokal lensa yang Anda gunakan, semakin tinggi shutter speed yang dibutuhkan. Ingat rumus dasar shutter speed 1/panjang fokal lensa. Pertambahan panjang fokal berarti pertambahan shutter speed.
>> Jarak Anda dengan objek foto juga menentukan. Sederhananya seperti tadi, jika sebuah mobil balap dengan kecepatan 300kpj lewat di depan mata, maka hanya akan terasa seperti hembusan angin kencang, tapi jika Anda berdiri di tribun penonton yang jaraknya jauh dari lintasan, maka mata kita masih bisa mengikuti arah pergerakan mobil tersebut bukan?
Demikian juga semakin dekat Anda dengan objek yang dipotret, semakin tinggi shutter speed yang kita butuhkan untuk membekukan gerakannya.
Selain shutter speed, beberapa faktor lain juga turut berpengaruh dalam membekukan gerakan objek ini. Salah satunya adalah pemilihan mode autofokus kamera, umumnya fotografer akan menggunakan mode continous atau tracking agar objek tetap fokus.
Demikian pembahasan sederhana bagaimana kita membekukan gerakan menggunakan shutter speed cepat saat memotret. Berlatihlah dengan memotret objek sederhana dan membekukan gerakannya, contoh memotret orang yang sedang berjalan, orang yang sementara naik sepeda dan sebagainya.
Recent Comments