Pulau Bali sangat terkenal keindahannya di kancah Internasional. Tidak sedikit wisatawan asing yang berpikir bahwa Bali merupakan sebuah Negara dan tidak termasuk Negara Indonesia. Pada tahun 2014, SMP saya mengadakan Out Door Class (ODC) ke Bali. Disana kami berkunjung ke Pura Tanah Lot. Pura Tanah Lot merupakan salah satu pura penting bagi umat Hindu Bali yang terletak di atas batu besar yang berada di lepas pantai. Pura Tanah Lot juga memiliki nama lain yaitu “Pulau Karang”. Pura Tanah Lot hanya berjarak sekitar 30 km dari arah barat Kota Denpasar.
Bagi seorang fotografer, terdapat objek yang menarik untuk diabadikan yaitu ombak laut dan sebuah karang yang terdapat di Tanah Lot ini. Ombak yang jernih yang berwarna biru terlihat mengalun dengan indah dan tenang sehingga sangat menyegarkan mata, ditambah lagi dengan kokohnya karang-karang yang berdiri sehingga mempercantik keadaan sekitarnya.
Di atas “Pulau Karang” ini terdapat 2 pura yang berada di dua lokasi berbeda. Foto yang berada di sebelah kiri dikenal dengan Pura Luhur Tanah Lot terletak di atas bongkahan batu karang besar. Pura ini dibangun untuk memuja Tuhan, yaitu Dewa Laut demi memohon keselamatan dan kesejahteraan dunia, serta keseimbangan antara laut dan bumi. Lalu, foto yang berada di sebelah kanan terdapat Pura Batu Bolong yang terletak di sebelah barat di atas tebing yang menjorok ke laut.
Pura ini digunakan umat Hindu untuk menggelar upacara Melasti atau upacara keagamaan lainnya. Di foto sebelah kanan ini, saya tidak memotret secara penuh orang-orang yang sedang menjalankan upacara keagamaan karena saya hanya fokus pada Puranya yang terlihat indah. Sehingga pada hasil foto saya, orang-orang tersebut terlihat sedikit di foto. Bagi para wisatawan tidak diperkenankan memasuki area Pura, karena area Pura diperuntukkan bagi yang beragama Hindu untuk beribadah, sehingga para wisatawan hanya bisa mengamati pura dari bawah saja.
Namun, para wisatawan hanya diperbolehkan menuju tempat air suci yang terletak di depan pura. Mencuci muka dan meminum air tersebut, yang kemudian akan ada pengurus pura yang memakaikan beras di tengah dahi dan memasangkan bunga di telinga kita. Saat itu, saya dan kedua teman saya menuju tempat air suci dan hanya mencuci muka tanpa meminum air tersebut. Selain itu, disediakan juga tempat bagi para wisatawan yang ingin memberikan uang secara suka rela. Air suci ini dikatakan sangat unik karena para wisatawan yang meminumnya merasa tawar walaupun berada di tengah laut. Selain itu, air suci ini berasal dari sumber mata air yang kecil dan tidak pernah habis.
Selain itu, daya pikat lain dari Tanah Lot adalah menyaksikan matahari terbenam atau sunset. Bagi anak senja, tentu ini adalah momen yang indah untuk dilihat dan pantas untuk diabadikan dalam sebuah foto. Banyak wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam tersebut menjelang sore hari, sehingga tempat wisata ini menjadi sangat penuh. Cahaya merah keorenan dengan laut yang tenang memberikan panorama eksotis yang romantis dan kesan yang hangat untuk menutup hari dengan sempurna. Keindahan golden sunset ini sangat bagus pada pukul 17.00 WITA. Saat saya mengabadikan foto ini, banyak kamera-kamera yang terus memotret sunset ini dari awal hingga matahari terbenam. Kemudian saat matahari terbenam, para wisatawan langsung menepuk tangan mereka dengan bergembira dan saya juga ikut menepuk tangan. Tepukan tangan ini menandakan betapa hebatnya Tuhan dalam menciptakan sebuah senja yang sangat indah.
Fotonya kurang nih. Masih penasaran.
Indah banget pulaunya, semoga nanti ada kesempatan bisa ke bali dan ke pulau karang nya.