Puisi memang mempunyai banyak ragam. Mulai dari pantun, gurindam, sajak, puisi bebas dan masih banyak yang lainnya. Ada salah satu bentuk puisi yang menarik yaitu Haiku, sebuah bentuk puisi yang berasal dari Jepang.
Bagi pecinta budaya Jepang, mungkin Haiku bukanlah hal yang baru. Namun Haiku belum banyak dikenal oleh penulis-penulis puisi yang lain. Saat ini banyak komunitas pecinta Haiku yang semakin berkembang. Terlebih dengan adanya media sosial, Haiku mulai banyak dikenal di dunia.
Apa sebenarnya Haiku itu? Banyak referensi yang mencerita Haiku dengan berbagai versinya, bahkan sampai informasi tentang sejarah Haiku itu sendiri. Di sini, saya mencoba mengambil dua hal yang mungkin bisa menjadi acuan buat pemula tentang Haiku.
Pertama, Haiku adalah sebuah bentuk puisi atau sajak yang pendek. Hal ini terlihat dari struktur Haiku yang menggunakan batasan jumlah suku kata atau ketukan. Ada dua struktur yang umum digunakan dalam Haiku yaitu 5-7-5 suku kata atau 5-7-5-7-7 suku kata. Ini yang perlu kita perhatikan di awal kita akan menulis Haiku. Meskipun banyak yang mengatakan struktur itu tidak wajib, tetapi untuk belajar menulis Haiku sebaiknya kita menggunakan struktur ini agar lebih memudahkan dalam menulis Haiku
malam yang datang
wajahnya pucat pasi
menutup pintu
Ada juga yang menggunakan jumlah suku kata yang lebih panjang yaitu 5-7-5-7-7 suku kata seperti Haiku di bawah ini.
menyapa bulan
malam yang tak berhenti
tuliskan sunyi
dalam satu penggalan
rindu tak sia-sia
Tidak sulit kan? Tinggal mencari kata-kata yang pas untuk menggambarkan isi hati. Hal yang menarik dalam Haiku ini adalah sifatnya yang pendek, jadi orang bisa lebih banyak menghasilkan Haiku dibandingkan dengan puisi-puisi yang panjang. Anggap saja seperti menulis tag-line.
Kedua, Haiku sebenarnya menunjukkan dua penggalan yang berbeda. Bisa jadi satu penggalan adalah prolog dan satu penggalan lainnya adalah pesan sesungguhnya yang akan disampaikan. Posisinya bebas. Coba kita perhatikan pada Haiku pertama. Penggalan pertama adalah “malam yang panjang”. Boleh jadi ini adalah intro tentang suasana atau penokohan. Penggalan kedua adalah “wajahnya pucat pasi, menutup pintu”. Ini pesan sesungguhnya yang menceritakan isi hati si penulis. Kedua penggalan ini digabungkan untuk memberikan makna yang spesial.
menatap bulan
berjalan satu malam
aku tersesat
Haiku ini mempunyai dua penggalan yang sedikit berbeda. Penggalan pertama ada di baris pertama dan kedua yang menyatakan suasana dan bisa jadi latar belakang dari pesan apa yang di sampaikan. Penggalan kedua ada di baris kedua. Pesan yang disampaikan mengikuti alur dari penggalan sebelumnya.
Yang pasti tidak ada aturan yang mengikat tentang penggalan ini. Yang perlu diingat adalah Haiku terdiri dari dua penggalan yang berbeda. Terserah anda mau seperti apa, diletakkan dimana, bercerita tentang apa. Jadi tidak sulit membuat sebuah Haiku.
Recent Comments